JAKARTA – Ramadhan memiliki ibadah khusus yang ada hanya ada di bulan tersebut. Oleh sebab itu, dalam menyambut bulan suci ini, yuk kenali serba-serbi ibadah khusus Ramadhan.
Pertama, puasa
Ibadah khusus yang pertama saat Ramadhan yaitu puasa. Firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 183:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”
Pakar tafsir kenamaan, Ibnu Katsir dalam kitabnya Tafsir Al-Qur’an al-Azhim menjelaskan bahwa kata ash-shiyam diartikan berpuasa.
Selain itu, dia juga mengatakan kewajiban puasa pada ayat di atas ditujukan kepada orang mukmin. Selain di dalam Alquran, kewajiban berpuasa tugas dikabarkan Rasulullah SAW melalu haditsnya, yaitu:
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ صَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تُرِكَ وَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ لَا يَصُومُهُ إِلَّا أَنْ يُوَافِقَ صَوْمَهُ
“Dari Ibnu ‘Umar radhiallahu’anhuma berkata, “Nabi ﷺ melaksanakan puasa hari ‘Asyura’ (10 Muharam) lalu memerintahkan (para sahabat) untuk melaksanakannya pula. Setelah Allah mewajibkan puasa Ramadhan, maka puasa hari ‘Asyura’ ditinggalkan. Dan ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu’anhu tidaklah melaksanakan puasa hari ‘Asyura’ kecuali bila bertepatan dengan hari-hari puasa yang biasa dikerjakannya.”
Kedua, shalat Tarawih
Shalat Tarawih adalah shalat sunnah sangat dianjurkan pada bulan suci Ramadhan. Waktunya mulai setelah mengerjakan shalat Isya hingga terbit fajar. Selain itu, shalat Tarawih merupakan amalan Ramadhan, salah satu ibadah yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW selama hidupnya dan hingga kini diteruskan umat Islam.
Dalam hadits riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa kebiasaan Rasulullah SAW saat bulan Ramadhan yaitu mengerjakan shalat Tarawih. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ ر رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Barang siapa yang menunaikan salat pada malam Ramadhan (shalat Tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” (HR. Muslim, No 759 versi Syarh Shahih Muslim)
Mengutip pendapat dari Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fathul Bâri Syaru Shahîhil Bukhâri, shalat Tarawih merupakan shalat sunnah khusus yang dilakukan pada malam-malam Ramadhan.
Adapun sebab dinamakan tarawih karena karena orang yang melakukannya beristirahat sejenak di antara dua kali salam atau istirahat setiap empat rakaat.
Ketiga, zakat fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadhan hingga menjelang shalat Idul Fitri. Ibadah khusus yang ada pada Ramadhan ini termaktub dalam hadits Rasulullah SAW, yaitu:
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِزَكَاةِ الْففِطْرِ أَنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إِلَى الصَّلَاةِ
“Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah ﷺ memerintahkan agar membayar zakat fitrah sebelum manusia berangkat menunaikan shalat Id.” (HR Muslim, No 986 versi Syarh Shahih Muslim)
Selain ketiga ibadah khusus tersebut, pada Ramadhan umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah lainnya.
Tak jarang, Ramadhan digunakan sebagai waktu untuk beritikaf di masjid bagi sebagian Muslim untuk memaksimalkan ibadah di bulan penuh berkah tersebut. Wallahu’alam. (Isyatami Aulia, ed: Nashih).