JAKARTA – Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Pelatihan Produksi Konten Mujahid Digital Millenial yang berlangsung di Hotel Sofyan Cut Meutia, Jakarta, pada 16 sampai 17 November 2022.
Kegiatan bertajuk “Transformasi Digital Islam Wasathiyah untuk Peradaban Global” dalam rangka memperkuat kemampuan Mujahid Digital tersebut, dihadiri oleh peserta kalangan milenial yang terdiri dari KBL internal MUI, pengurus Infokom MUI Pusat dan Jabodetabek, serta perwakilan universitas dan organisasi masyarakat.
Ketua Komisi Infokom MUI, KH Mabroer MS, menyampaikan banyaknya sebaran hoax serta narasi ekstremisme di media sosial, harus ditangani dengan meramaikan konten-konten positif, khususnya Islam wasathiyah.
“Media sosial merupakan platform bagi mujahid digital untuk berdakwah. Oleh sebab itu, peserta pada pelatihan kali dikhususkan untuk kaum milenial, yang umumnya telah terbiasa dengan dunia digital,” jelas Kiai Mabroer, Rabu (16/11/2022).
Dalam bermedia sosial, Kiai Mabroer mengingatkan tolok ukur sederhana untuk menilai baiknya sebuah konten adalah adanya kecocokan antara hati dan akal pikiran yang sehat.
Maka dari itu, Mujahid Digital dituntut mampu menyeleksi dan memvalidasi konten yang diterima ataupun diproduksi.
“Sejak 2021, kami di Infokom MUI berfokus pada dunia digital. Hal ini ditempuh, karena adanya perubahan paradigma dan orientasi dakwah di medsos,” ujarnya.
Peran Mujahid Digital, Kiai Mabroer menuturkan, salah satunya adalah menjembatani dan mendekatkan alim ulama dengan masyarakat.
Kemampuan ini diperlukan, sebab ajaran Islam yang diajarkan para ulama mana kala disampaikan kepada masyarakat luas, harus dikemas dengan narasi sederhana dan mudah dipahami.
“Kesakralan Islam yang diajarkan guru-guru kita, harus disampaikan juga kepada khalayak ramai. Kaum milenial punya peran di sini untuk menyampaikan narasi keagamaan yang mudah dipahami oleh orang awam,” tuturnya.
Kiai Mabroer berharap melalui kegiatan ini dapat menghasilkan satu simpul penguatan Islam wasathi di dunia digital khususnya di media sosial.
Kaum milenial sebagai generasi muda penerus bangsa, mengemban tugas untuk berperan dalam meramaikan dunia digital dengan konten-konten positif Islami yang mengedukasi. (Isyatami Aulia, ed: Nashih)