JAKARTA — Pandemi yang menjadi masalah global, menjadikan Indonesia menjadi bagian negara yang masif melakukan berbagai ikhtiar untuk mengurangi penyebarannya. Pemerataan vaksinasi masih menjadi pekerjaan rumah yang di dambakan oleh Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Prof.Dr.Henri Subiakto dalam webinar kerjasama Kementerian Kominfo dan MUI Pusat yang bertajuk “Kesadaran Vaksinasi dan Ekonomi Berbasis Digital”, Sabtu (18/9).
Menurutnya, pandemi melahirkan tangggung jawab bersama dan individu. Saat ini, di tengah usaha keras negara menghadirkan vaksin untuk meminimalisir dan mengurangi penyebaran virus sangat disayangkan jika partisipasi masyarakat sangat sedikit akan program vaksinasi ini.
“Orang yang tidak mau di vaksin selain ia tidak mensyukuri karunia sehat yang dimilikinya, secara tidak langsung ia juga tidak menjaga orang lain disekitarnya,” paparnya.
Prof Henri mengatakan peran para tokoh sangat berpengaruh yang mana saat ini dengan basis digital mereka bisa menggerakkan banyak orang. Para kiyai, ulama dan da’i melalui komoditas digital dan sosial media dengan follower yang tidak sedikit akan memberikan optimisme yang bisa menciptakan perubahan yang signifikan.
Mengingat peran mereka sangat berpengaruh minimal dari lingkup kecil mereka berada, melalui media digital gerakan positif itu bisa diakses dan diterapkan oleh siapa aja saat ini. “Para ulama dan pemimpin agama adalah opinion leader yang sangat ril di lapangan. Maka dengan hal ini penting sekali peran serta mereka agar kepercayaan dan partisipasi masyarakat akan program vaksinasi berhasil,” tutupnya. (Nina Nurjanah/Din)