Kenapa nama itu dipilih oleh orang tuanya?
Bagi kita umat beragama, nama seseorang pasti sudah ditetapkan oleh yang Maha Kuasa. Manusia hanya menjalani proses yang telah ditetapkan Tuhan sejak zaman azali. Proses inilah yang menjadi sesuatu yang luar biasa, pikiran ayah dan ibu memilih nama yang terbaik untuk putranya untuk menjadi seperti pada pesan utama dalam Namanya.
Kata “Amin” pasti selalu dibaca makmum ketika mendangarkan bacaan al-Fatihah imam. Artinya kurang lebih maknanya “Terimalah ya Allah”. Saya tidak tau persis, apakah ayah Ibu Amin Syam terobsesi dengan kata itu yang selalu diucapkan dalam salat.Saya sendiri tidak terlalu yakin akan itu, sebab ada yang lebih dalam secara filosofis dari pengertian “Amin” di atas.
Amin adalah gelar utama yang dimiliki oleh Nabi Muhammad saw (Al-Amin) yang bermakna orang yang dipercaya. Kata Amin (amanah) seakar dengan kata Mukmin (iman). Artinya hanya orang beriman yang bisa menerima amanah, dan hanya orang yang memiliki integritas yang dapat dipercaya.
Mari kita lihat lebih filosofis lagi, Kata Iman dalam Bahasa Arab terdapat banyak bentuk, antara lain amanna, imnan yang berarti optimal. Pengertian ini bermakna bahwa orang yang beriman melakukan pekerjaan dengan baik dan optimal serta meyakinkan, tidak dilakukan asal-asalan.
Kata ini juga terambil dari akar kata amuna, amanah yang berarti bertanggungjawab apabila diberi amanah, artinya orang mukmin idealnya bukanlah orang yang mengkhianati amanah yang diberikan kepadanya.
Kata iman juga berasal amina, amnan yang berarti tenang atau memberi ketenangan, maksudnya bahwa orang beriman adalah orang yang selalu menjaga diri, orang lain dan lingkungannya tetap aman dan damai.
Kehadirannya membuat orang lain merasa tenang, bukan menjadi peneror apalagi teroris.
Makna lain dari Iman adalah ammana, ta’min yang berarti menjamin dan jaminan, artinya orang beriman digaransi untuk selalu melakukan kebaikan dan manfaat kepada orang lain, sehingga ia menjadi terpandang di tengah masyarakat, dalam bahasa Arab disebut amma, juga berakar dari kata iman yang berarti terpandang karena diberi anugerah (manna) yang juga berakar dari kata iman.
Dalam literatur Islam, iman adalah membenarkan dengan hati mengucapkan dengan lisan dan membuktikan dengan amal perbuatan. Artinya antara hati, lisan dan perbuatan selalu sejalan dan tidak pernah bertentangan. Bukanlah iman, lain di hati lain di lidah, lain di kata lain pula perbuatan. Ini sejalan dengan pepatah Bugis Makassar, Taro ada taro gau (satu kata dengan perbuatan).
Orang yang beriman selalu menjaga kebersihan (annadzaftu minal iman), memiliki rasa malu (siri’; kata bugis), memiliki pendirian yang teguh, tegas dalam bersikap, memiliki semangat yang tinggi dalam melakukan pekerjaan, memiliki rasa peduli kepada orang lain, berjiwa sosial dan selalu berfikir serta melakukan hal-hal yang menjauhkan orang dari segala bahaya.
Nama adalah doa, tidak salah pilihan nama yang diberikan orang tua Amin Syam. Seorang Amin Syam punya kiprah yang luar biasa dalam karirnya sebagai abdi negara. Dimulai karirnya di militer, tentu memiliki kedisiplinan yang luar biasa. Selain disiplin, beliau terkesan tenang tapi tegas (toddoppuli). Pengalaman jabatannya dari bupati hingga gubernur, terbukti dilakukan secara optimal dengan berbagai prestasi yang ditorehkan. Amanah menjadi kunci kesuksesannya. Semoga menjadi amal jariyah buat beliau, dan menjadi inspirasi generasi berikut.
Selamat Jalan Bapak Amin Syam yang telah mewakafkan dirinya untuk negara dan umat. Alfatihah
The post FILOSOFI NAMA AMIN SYAM appeared first on MUI Sul Sel.