Makassar, muisulsel.or.id – Bulan Muharram adalah salah satu bulan yang di muliakan oleh Allah Swt. Namun, hal tersebut kebanyakan masyarakat awam justru berkeyakinan tentang hal-hal yang tiada bermanfaat di bulan Muharram ini.
Bahasan soal bulan Muharram, maka tak lepas dari persoalan waktu dan Kebiasaan orang-orang arab dahulu kala yang sering menyalahkan waktu manakala usaha merrka tidak membuahkan hasil bagi mereka.
Dalam Alquran surat Al-Ashr Allah Swt telah berbicara terkait persoalan waktu, di mana Allah mengatakan bahwa manusia itu senantiasa berada dalam kerugian yang besar, namun Allah juga menyebutkan pengecualian.
Nah, siapa saja kah yang di maksud orang-orang yang tidak merugi dengan waktu itu? Jawabannya ada empat kategori.
Yang pertama Allah mengatakan bahwa yang tidak merugi itu adalah orang yang beriman kepada-Nya. Hal tersebut menjadi awal, oleh karena iman adalah pondasi utama untuk bisa terbebas dari kata kerugian.
Lalu berikutnya adalah orang yang berbuat amal saleh. Oleh karena keimanan kepada Allah tidaklah cukup tanpa di barengi dengan perbuatan amal saleh karena hal itu menjadi sebuah paket dalam Alquran yakni iman dan amal saleh.
Selanjutnya dalam ayat diatas di katakan orang-orang yang terbebas dari kerugian itu adalah yang senantiasa saling mengingatkan dalam hal kebajikan dan saling mengingatkan dalam hal kesabaran.
Lalu bagaimanakah penjabaran tentang orang yang saling mengingatkan itu? Mengapa kesabaran menjadi salah satu bagian yang tidak merugi serta kaitannya dengan bulan Muharram ini? Simak ulasan lengkapnya dalam video link berikut ini.
Kontributor: Nur Abdal Patta
The post HIKMAH HALAQAH: Keyakinan di Bulan Muharram appeared first on MUI Sul Sel.