Makassar, muisulsel.or.id – Salah satu rukun dalam khutbah jumat adalah membaca puji-pujian kepada Allah yang kemudian dilanjut dengan membaca beberapa ayat Alquran.
Dalam tema pembahasan kita kali ini adalah mengulas tentang asal usul bacaan dalam khutbah jumat yang menjadi salah satu rukunnya.
Di zaman Rasulullah itu adalah zaman di mana orang-orang arab berlomba untuk menkadi seorang penyair yang hebat, sehingga orang yang mendengarnya akan takjub dan kagum akan kalimat-kalimat dalam syairnya.
Diriwayatkan pada saat itu ada seorang yang hebat yang bernama Dimat uang bahkan dengan mantranya ia bisa mengobati orang gila, dan ketika ia sampai di mekkah ia ingin berjumpa dengan Rasulullah dengan niat ingin mengobatinya dengan mantra yang dimilikinya.
Tatkala Dimat telah bertemu dengan Rasulullah lalu mengutarakan maksudnya ingin mengobati Rasulullah dengan mantranya karena sudah di anggap gila oleh orang-orang Qurays pada saat itu, maka Rasulullah menjawab “Innal hamda lillah, nahmaduhu wanasta’inuhu waman yahdil fala mudhillalah, waman yudlil fala hadialah, asyhadu anlailaha illallahu wahdahu la syarikalah” dan seterusnya.
Bacaan inilah yang diucapkan oleh Rasulullah yang sontak membuat Dimat kaget karena belum pernah mendengar kata-kata seperti itu, sehingga ia meminta Rasulullah mengulanginya hingga beberapa kali.
Dengan kalimat seperti itu telah membuat Dimat membaiat Rasulullah dan menyatakan dirinya masuk Islam bersama kaumnya.
Kalimat diatas lah yang telah diucapkan oleh Rasulullah sehingga menjadi penyebab asal usul menjadi bacaan dalam khutbah jumat dan menjadi salah satu rukunnya.
Lalu bagaimanakah kisah selanjutnya dalam pembahasan kitab ini? Simak ulasan lengkapnya dalam video link berikut ini.
The post HIKMAH HALAQAH: Asal Usul Bacaan Salat Jumat appeared first on MUI Sul Sel.