Makassar, muisulsel.or.id – Ketua Komisi Luar Negeri & Kerjasama Internasional (LN dan KI) MUI Sulsel Dr KH Norman Said MA menanggapi video jemaah haji kloter 14 Kabupaten Luwu Utara dan Timur Sulsel yang sebelumnya diduga terlantar.
KH Norman Said mengatakan sudah melihat rekaman video dan klarifikasi dari panitia.
“Saya sudah melihat video keluhan jamaah calon haji dan juga klarifikasi ketua kloter 14. Menurut saya tidak ada yang ditelantarkan karena tidak ada yang menelantarkan.
“Yang ada adalah misunderstanding karena miskomunikasi. Pada dasarnya hanya ada pengaturan dari petugas yang boleh jadi tidak dipahami dengan baik oleh sebagian jemaah calon haji, ungkapnya.
Lanjutnya ia mengatakan perlu dimaklumi jika terjadi pengaturan yang bertujuan untuk penyesuaian dengan kondisi jamaah yang ingin memperoleh pelayanan cepat seperti harapan mereka. Namun, tidak bisa juga menyalahkan petugas yang kadang memerlukan waktu untuk menyelesaikan berbagai urusan terkait akomodasi hotel karena bukan seperti pindah rumah pribadi, katanya.
“Pindah hotel jemaah memerlukan proses administrasi dan hal-hal terkait dan sudah pasti membutuhkan waktu. Di sinilah perlu pengertian dan kesabaran jamaah,” jelasnya.
Yang paling penting harus mengedepankan prasangka baik, sabar, dan saling pengertian. Kerja sama petugas, ketua kloter, pembimbing ibadah, tenaga kesehatan, ketua rombongan dan ketua regu harus berjalan dengan baik.
Lanjutnya, ia juga menghimbau agar jamaah menahan diri dan tidak responsif dengan cara membuat video lalu disebarkan karena bukan menyelesaikan masalah tetapi justru mengundang masalah baru.Kunci mengatasi masalah adalah bersabar, harapnya.
Sebelumnya viral di media sosial jemaah haji kloter 14 UPG asal Sulawesi Selatan (Sulsel) ditelantarkan di Madinah. Usut punya usut, video viral merupakan proses pemindahan jemaah dari Hotel Frontel ke Hotel Taiba Front.
“Saya Ketua Kloter 14 UPG dengan ini mengklarifikasi video beredar bahwa jemaah kloter 14 UPD ditelantarkan di hotel. Di sini saya menjelaskan bahwa yang dilihat di video itu adalah proses pemindahan jemaah satu rombongan dari Hotel Frontel yang dipindahkan ke Hotel Taiba Front,” kata Ketua Kloter 14 UPG, Ahwan dalam keterangannya, Kamis (8/6/2023).
Ahwan menjelaskan sebenarnya rombongan dan ketua regu sudah sepakat jemaah dipindahkan ke hotel lain yang lebih dekat dengan Masjid Nabawi. Selain itu, agar koordinasi juga bisa dilakukan lebih mudah.
Seluruh ketua rombongan dan ketua regu sudah menyepakati untuk mereka dipindahkan dengan alasan untuk lebih mendekatkan jemaah dengan Masjid Nabawi, ini cuma berjarak 50 meter dari Masjid Nabawi,” jelasnya.
“Alasan kami memindahkan dari Hotel Frontel adalah untuk menyatukan di Hotel Taipa Front sehingga koordinasi kami mudah kemudian lebih mendekatkan jemaah melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi,” sambungnya.
Ahwan pun menegaskan video yang beredar terkait jemaah haji ditelantarkan tidak benar. Dia sekali lagi menyampaikan jika barang-barang jemaah yang menumpuk di depan hotel dalam proses pemindahan ke hotel lain.
“Kalau menyampaikan bahwa kloter 14 ditelantarkan itu sama sekali tidak benar. Cuma ini proses pemindahan mereka dari hotel yang di sebelah ini ke hotel yang lebih mendekatkan mereka ke Masjid Nabawi,” imbuhnya.
*Irfan Suba Raya*
The post Viral Video JCH Sulsel Diduga Terlantar, MUI Sulsel: Sabar dan Prasangka Baik appeared first on MUI Sul Sel.