Makassar, muisulsel.or.id – Aliran menyimpang di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan kembali menggegerkan warga . Aliran tersebut menjalani ritual membawa sesajen hingga pengikutnya dituding tidak berkewajiban menjalankan puasa.
Kejadian itu terjadi di salah satu rumah warga di Lingkungan Benteng, Kelurahan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Bone pada Sabtu (1/4) kemarin.
Vidio acara ritual tersebut, telah beredar luas di masyarakat. Video berdurasi 1 menit 37 detik itu, direkam oleh seorang warga menggunakan kamera handphone.
Tampak dalam video sekolompok orang berpakaian adat berwarna hijau merentangkan karpet berwarna merah di jalan setapak. Tak lama setelah itu, seorang yang berpakaian baju adat berwarna oranye keluar dari rumah dengan dipayungi dengan payung kebesaran berwarna emas.
Dalam video, terdengar suara wanita berbahasa bugis berkata : “Iya Tau Manurunnge lo di ita (Itu orang titisan dari langit yang mau dilihat).” sembari mengucapkan “Astaghfirullah” berulang kali.
Kejadian dalam video dibenarkan oleh Lurah Lonrae seperti dilansir dari detikSulsel, Selasa (4/4/2023)
“Ada upacara ritual yang dilakukan pada Sabtu kemarin,” kata Lurah Lonrae Andi Aynal Qitri kepada detikSulsel.
Aynal mengaku masyarakat setempat dibuat geger atas adanya pelaksanaan ritual tersebut. Pasalnya pemilik rumah yang menggelar ritual itu mereka membawa sesajen yang dibawa ke laut.
“Menurut keterangan yang bersangkutan (pemilik rumah) katanya menghormati leluhur mereka dengan membawa sesajian berupa buah-buahan dan juga makanan lalu dibawa ke laut,” paparnya.
Sementara terkait tudingan aliran tersebut tidak mewajibkan pengikut berpuasa, pihaknya masih mendalami. Namun Aynal mengatakan beberapa warga melihat beberapa orang yang menggelar ritual saat itu tidak berpuasa.
“Kalau terkait puasanya kami belum mendalami betul. Tapi menurut kami itu karena pada saat acara berlangsung kebetulan ada beberapa di antara mereka yang terlihat oleh warga sekitar tidak berpuasa,” jelasnya.
Menanggapi kasus ini Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI ) Kabupaten Bone Prof Dr KH Amir HM mengatakan kasus yang diduga aliran sesat kini dalam proses penelusuran. “Kami sudah berkoordinasi dengan MUI Kecamatan Tanete Riattang Timur setempat untuk melakukan klarifikasi tentang aliran ini”.
Terkait isu tidak melaksanakan Puasa Ramadan juga masi dalam proses penelusuran .”Jika mereka tidak puasa karena kelalaian maka ini merupakan dosa besar namun jika mereka mengingkari bahwa Puasa Ramadan tidak wajib maka ini sudah sesat, “katanya pada Rabu (5/4/2023).
Tentang persoalan syirik KH Amir mengatakan perkara ini masi banyak terjadi dimana-mana di masyarakat kita sehingga tugas dai harus menyampaikan dakwah tentang tauhid.
“Tauhid menjadi perkara yang sulit bahkan sejak dari jaman dahulu sehingga nabi mengatakan yang paling berat saya hadapi dari umatku adalah masalah kemusyrikan, ” ungkapnya.
Dalam waktu dekat kita akan melakukan kunjungan kesana menunggu informasi dari MUI Kecamatan. Tugas kita sebagai ulama harus giat melakukan dakwah tentang syirik kepada masyarakat. Di Kabupaten Bone memang masi banyak masyarakat awam yang melakukan syirik secara turun temurun sehingga tugas dai untuk meluruskannya.
(Irfan)
The post Viral Video Diduga Aliran Menyimpang, MUI Bone Beri Klarifikasi appeared first on MUI Sul Sel.