Makassar, muisulsel.or.id – Bulan Rajab adalah bulan ke-7 di tahun Hijriyah merupakan bulan yang suci yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan sholeh dan menjauhkan diri kita dari dosa dan maksiat .
Amalan sholeh apapun yang dilakukan di Bulan Rajab maka akan dilipatgandakan disisi Allah begitu pula dengan dosa dan maksiat akan besar konsekuensinya disisi Allah.
Nah, Bulan Suci Rajab telah berlalu untuk menjaga amalan sholeh kita agar senantiasa menjadi kebiasaan yang kita jaga, maka di Bulan Sya’ban ini kita sangat dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan sholeh dan tidak menyepelekannya dengan alasan bahwa Bulan Suci Rajab telah berlalu. Nabi Muhammad SAW masih sangat antusias melakukan ibadah-ibadah di Bulan Sya’ban lalu diikuti oleh para sahabat serta orang-orang sholeh setelahnya.
Diantara ibadah yang diperbanyak oleh Rasulullah Muhammad SAW di Bulan Sya’ban adalah dengan memperbanyak puasa sebagai persiapan menghadapi Bulan Ramadhan.
Dalam riwayat disebutkan bahwasanya begitu banyak manusia yang melalaikan bulan Sya’ban ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW bahwa banyak manusia menyepelekan bulan syakban ini .
Dari sahabat mulia Usamah bin Zaid RA bahwasanya dia berkata, “Wahai Rasulullah, saya tidak pernah melihat engkau berpuasa dalam satu bulan di banding bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa di Bulan Sya’ban ?” Beliau menjawab, “Itu adalah bulan yang banyak manusia melalaikannya, terletak antara Bulan Rajab dan Ramadhan. Dia adalah bulan dimana amalan-amalan di angkat menuju Rabb semesta alam. Dan saya suka jika amalanku diangkat dalam keadaan saya sedang berpuasa”. (HR An-Nasai).
Oleh karena itu, agar kita tidak termasuk golongan orang-orang lalai, maka sebaiknya kita menjaga amalan-amalan berikut:
1. Memperbanyak ibadah puasa sunnah termasuk puasa dengan niat untuk mengqodho puasa di tahun yang lalu. Dalam hal ini istri Nabi Muhammad SAW yaitu Ummu Salamah RH pernah bertutur bahwa “Saya tidak pernah mendapati Nabi Muhammad SAW berpuasa dua bulan berturut-turut kecuali Bulan Sya’ban dan Ramadhan.” (HR An-Nasai).
Dari keterangan hadits di atas para ulama kita mengatakan bahwa puasa di Bulan Sya’ban meskipun hanya puasa sunnah, tetapi memiliki peran penting untuk menutupi kekurangan puasa wajib di Bulan Ramadhan sebagaimana halnya shalat-shalat sunnah bisa menutupi kekurangan shalat fardhu yang memiliki kekurangan.
2. Menjauhi permusuhan.
Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “Sesungguhnya Allah hadir di malam pertengahan bulan Syakban dan mengampuni seluruh makhluknya kecuali orang musyrik dan musyahin.” (HR Ibnu Majah). Adapun makna Musyahin adalah orang yang memiliki permusuhan dengan saudaranya.
Rasulullah Muhammad SAW juga secara khusus menyebut tentang orang yang memiliki permusuhan dengan saudara seagamanya pernah bersabda bahwa “Pintu-pintu surga dibuka setiap hari Senin dan Kamis dan akan diampuni seluruh hamba kecuali orang yang berbuat syirik kepada Allah, dikecualikan lagi orang yang memiliki permusuhan antara dia dengan saudaranya. Kemudian dikatakan, ‘Tahanlah pahala kedua orang ini sampai keduanya berdamai. Tahanlah pahala kedua orang ini sampai keduanya berdamai. Tahanlah pahala kedua orang ini sampai keduanya berdamai” (HR Muslim).
3. Memperbanyak Tadarus Al-Qur’an.
Seorang ulama Ahlu Sunnah Waljamaah dari kalangan tabiin pernah berkata bahwa “Dulu dikatakan bahwa Bulan Sya’ban adalah bulannya para qurra’ (pembaca Al-Qur’an).” Begitu pula yang dilakukan oleh Amru bin Qais apabila beliau memasuki Bulan Sya’ban sampai-sampai beliau menutup tokonya dan mengosongkan dirinya untuk membaca Al-Qur’an. (Lathaiful-Ma’arif libni Rajab Al-Hanbali).
Demikianlah beberapa amalan yang dianjurkan di Bulan Sya’ban dan tentunya masih banyak amalan-amalan lainya yang disebutkan oleh para ulama salaf kita terdahulu sehingga kita dianjurkan untuk menghidupkan malam-malam di Bulan Sya’ban ini dengan amalan-amalan sholeh,
Semoga Allah memudahkan kita semua untuk senantiasa berdzikir, bersyukur dan memperbaiki ibadah kita kepada-Nya.Allahumma aamiin.
The post Apa Saja Amalan yang Dilakukan di Bulan Sya’ban appeared first on MUI Sul Sel.