Makassar, muisulsel.com – Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan saat ini sedang berduka cita atas wafatnya salah satu Dewan Pembina MUI Sulsel Prof Dr Hj A Rasdiyanah Amir pada hari ini Kamis, 19 Januari 2023 di Jl. Skarda N Kota Makassar.
Menurut Sekretaris Umum MUI Sulsel Ust Muammar Bakry mengatakan bahwa Prof Rasdiyanah adalah seorang tokoh perempuan sekaligus ulama, ia adalah perempuan pertama yang pernah menjabat sebagai Rektor di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, kata Dekan FSH UIN Alaluddin Makassar ini.
Andi Rasdiyanah lahir di Bulukumba, Sulawesi Selatan pada 14 Februari 1935, dan merupakan anak bungsu dari empat bersaudara.
Ayahnya telah wafat ketika ia masih kecil sehingga ia harus mengandalkan bantuan kakaknya yang tertua untuk bisa melanjutkan pendidikannya.
Rasdiyanah dikenal sebagai perempuan yang cerdas, tidak hanya di bidang akademik tapi juga di bidang sastra. Sehingga pengetahuannya tidak hanya terbatas padahal hal ihwal agama saja namun juga pada pengetahuan umum.
Kecerdasan dan perhatian Rasdiyanah terhadap pendidikan mengantarkannya menjadi Rektor IAIN Alauddin Makassar (dulu Ujung Panda) waktu itu, ia pun dilantik langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia Munawir Syadzali bertepatan dengan tanggal 1 Juni 1985 dan pengangkatannya itu membuat namanya kian melambung.
Ketika diamanahi menjadi Rektor, Rasdiyanah sebenarnya belum berstatus guru besar, namun, kemampuannya tidak ada yang meragukan di mana sebelumnya ia terlebih dahulu menduduki jabatan Wakil Rektor di Institut yang sama.
Dilansir dari uin-alauddin.ac.id digambarkan bahwa kepemimpinannya memang merupakan perpaduan antara seorang birokrat, intelektual, dan sosok ibu. Setelah menjabat sebagai Rektor IAIN Alauddin selama dua periode berturut-turut (1985-1989 dan 1989-1993), Rasdiyanah mendapat amanah sebagai Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama Republik Indonesia.
Rasdiyanah menempuh pendidikan dasar dan lanjutan menengah di Madrasah Mu’allimat Muhammadiyah Bulukumba. Lalu selepas ketiga kakaknya wafat, Ia lalu merantau ke Yogyakarta dan melanjutkan studi di Madrasah muallimat Yogyakarta.
Setelah lulus dari Madrasah Muallimat Yogyakarta, Rasdiyanah melanjutkan studi di Fakultas Hukum Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga. Sembari belajar, Ia juga aktif dalam berorganisasi sehingga Rasdiyanah merupakan kader Nasyiatul Aisyiyah yakni sebuah wadah organisasi bagi kader muda perempuan Aisyiyah.
Ketokohan Andi Rasdiyanah pernah diulas dalam majalah suara Aisyiyah edisi agustus 1985 dengan judul “Berdiakri perlu dipersiapkan sejak masih di bangku sekolah”. Ulasannya ini menjelaskan bahwa ia adalah merupakan sosok Ibu asuh, dan ia pun mengasuh tidak kurang dari 20 orang untuk dibimbing perihal keagamaan.
Atas jasanya di usia ke-75, UIN Alauddin Makassar mempersembahkan buku Refleksi 75 tahun Prof Dr Andi Rosdiana: Meneguhkan Eksistensi Alauddin. Selain itu, secara pribadi Rasdiyanah juga menulis beberapa karya seperti Bugis Makassar dalam peta Islamisasi Indonesia dan kumpulan Puisi Alquran, sehingga karya-karyanya pun pernah menjadi bahan diskusi di dewan kesenian Makassar.
Berikut sekelumit biografi singkat Andi Radiyanah:
Nama: Prof Dr Hj Andi Rasdiyanah. Suami: Drs HM Amir Said.
Pendidikan: Syogakko (Sekolah Rakyat, Jepang) di Barabba Gantarang Bulukumba 1946 – Madrasah Wustha Mu’allimin Muhammadiyah Bulukumba 1952 – Madrasah Muhammadiyah Mu’allimin Bulukumba 1953 – Madrasah Muhammadiyah Mu’allimin Yogyakarta 1954 – sekolah persiapan PTAIN 1956 – BA dan doctoral di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 1963 – pendidikan Doktor bebas di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 1982.
Karir: pembantu Rektor 1 (Wakil Rektor) IAIN Alauddin 1967-1970 – Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin 1972-1980 (dua periode) – Wakil Rektor 3 IAIN Alauddin 1980-1985 – Rektor IAIN Alauddin 1985-1993 (dua periode) – Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI 1993-1996 – Direktur Program Pascasarjana IAIN Alauddin 1996-2003 (dua periode) – Ketua Progtam Studi Program Pascasarjana UIN alauddin 2005-2010 – Guru Besar dalam Ilmu Hadis pada Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin 1995 – Ketua Dewan Guru Besar UIN Alauddi Makassar 1996 – saat ini. Inilah sekelumit biografi singkat Andi Rasdiyanah, semoga segala amal ibadah dan ilmu yang telah diajarkan akan menkadi berkah dan penerang di alam kubur. Selamat jalan sang Maestro pendidikan dan birokrat.
Kontributor: Nur Abdal Patta
The post Prof Rasdiyanah Amir Wafat, MUI Berduka appeared first on MUI Sul Sel.