Makassar, muisulsel.com – Majelis Ulama Indonesia adalah sebuah organisasi keagamaan yang salah satu tugasnya adalah untuk kemaslahatan umat, sehingga sewaktu-waktu jika di perlukan, MUI akan mengeluarkan fatwa atau maklumat yang dibutuhkan bagi masyarakat.
Selain dari tugas-tugas di atas, MUI juga mempunyai tugas lain sesuai dengan bidang yang terdapat dalam struktur keorganisasiannya. Salah satu strukturnya adalah bidang Hubungan Kerjasama Luar Negeri dan Kerjasama Internasional.
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Sulsel Prof. Dr. Mustari Mustafa yang didampingi oleh Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Sulsel Dr. H. Norman Said, MA bersama anggota komisi Dr. H. Barsihanor, M.Ag telah mendapatkan respon dari Konsulat Jenderal Jepang untuk mengadakan pertemuan serta membahas beberapa program yang dianggap perlu di mana sebelumnya telah dilakukan korespondensi dengan pihak Konjen Jepang.
Kedatangan team delegasi MUI di kantor Konsulat Jenderal Jepang di Wisma Kalla jln. Dr. Ratulangi Makassar pada hari Selasa, 01/11/2022 jam 14.00 Wib, disambut langsung oleh Consular of Japan Bapak Yasue Katsunobu. Dalam kesempatan tersebut, Konjen Jepang pun menyampaikan keinginannya untuk menjalin Kerjasama dengan organisasi non politik serta saling sharing perihal Kerjasama di bidang Pendidikan, Tenaga Kerja serta lainnya.
Prof. Mustari Mustafa mengharapkan semoga dengan pertemuan ini bisa terjalin hubungan Kerjasama yang baik antara MUI Sulsel dan Jepang. “Semoga hubungan Indonesia dan Jepang khususnya Sulsel melalui kontak diplomasi budaya dan pendidikan serta agama makin baik dan makin maju demi terwujudnya masyarakat dunia yang sejahtera dan beradab,“ ungkapnya.
Lanjutnya ia pun menjelaskan dengan kerjasama ini, Jepang bisa belajar pada Indonesia mengenai hidup berdasarkan semangat Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang telah diakui oleh dunia dan kita pun dapat belajar dari Jepang mengenai etos hidup yang berkemajuan baik Iptek maupun peradaban seperti disiplin, tanggung jawab, kebersihan dan lain sebagainya.
Di antara bentuk Kerjasama yang akan terjalin tersebut adalah penguatan Kerjasama di bidang agama, budaya, pendidikan, serta tenaga kerja yang di fasilitasi oleh MUI Sulsel terhadap pihak Konjen Jepang, serta MUI Sulsel siap memfasilitasi bagi warga Jepang yang ingin belajar budaya di Indonesia untuk tempat tinggal dan hal-hal lainnya.
Norman Said juga memberikan tanggapannya terkait pertemuan ini. “Kerjasama ini sangat baik sebab hal ini dapat mengembangkan pengetahuan luar para ulama, karena ulama juga perlu mengetahui tentang teknologi. MUI juga akan mengadakan program memberikan pengalaman ke ulama dengan kunjugan ke Jepang,“ tuturnya. Ia juga mengatakan bahwa sebenarnya orang Jepang itu lebih Islami dari orang Indonesia jika dilihat dari segi kedisiplinan.
Pada pertemuan tersebut juga hadir perwakilan dari Kahmi Sulsel dan mereka pun siap membantu dan mengakomodir seluruh program-program Kerjasama MUI Sulsel dengan Konjen Jepang serta membantu tokoh-tokoh ulama untuk menjadi ulama moderat. (NAP)
The post Komisi HLN dan KI MUI Sulsel Bersama KAHMI Adakan Kerjasama Dengan Konsulat Jepang appeared first on MUI Sul Sel.