Makassar, muisulsel.com – Nabi Muhammad saw ternyata sering mendengarkan kisah-kisah Nabi terdahulu. Hal itu karena Beliau saw juga membutuhkan pemantapan hati, nasehat-nasehat dan penerangan sebagai mana lazimnya hamba Allah swt lainnya.
Setiap orang senantiasa butuh dukungan psikologis guna memotivasi diri dalam menerima dan melaksanakan sebuah perjuangan besar. Hal itu dapat diperoleh melalui kisah-kisah kesuksesan orang-orang dan nabi-nabi terdahulu.
وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ اَنْۢبَاۤءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهٖ فُؤَادَكَ وَجَاۤءَكَ فِيْ هٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَّذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ ١٢٠
Semua kisah rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu (Nabi Muhammad), yaitu kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu. Di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat, dan peringatan bagi orang-orang mukmin. (Hud, 11: 120)
Orang-orang beriman kepada Allah swt dan rasulNya juga dituntut untuk mengenal secara dalam Nabi Muhammad saw yang mereka panuti itu.
اَمْ لَمْ يَعْرِفُوْا رَسُوْلَهُمْ فَهُمْ لَهٗ مُنْكِرُوْنَ ۖ ٦٩
Atau, mereka tidak mengenal Rasul mereka (Nabi Muhammad), karena itu mereka mengingkarinya? (Al Mukminun, 23;69)
Ibnu Abbas ra berkata, “Ayat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw harus dikenal. Mulai dari nasabnya, sifat-sifatnya, amanahnya dan segala sisi kehidupannya. Ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang tidak beriman. Jika kepada yang tidak beriman demikian, tentu saja mereka yang beriman perlu lebih jauh mengenal rasulnya saw.
Para mufassir, semisal al Sa’diy, al- Baghawi bahkan at Thanthawi menegaskan bahwa pengenalan terhadap diri Nabi saw hingga kepada sifat dan perangainya perlu diketahui, agar mereka yang beriman kepadanya dapat menempatkan Nabinya sebagai teladan utama dalam hidupnya. Pengenalan terhadap Nabi juga akan mengantarkan seseorang memahami, sungguh begitu penting dan utamanya Nabi Muhammad saw bagi seorang mukmin.
Syekh Ratib al Nabulsiy ulama besar dunia Islam dari negeri Syam berkata memahami sirah Nabi saw adalah separuh iman. Hal itu ditegaskannya dengan argumentasi bahwa kalimat kedua dari kalimat syahadat adalah penegasan akan kerasulan Muhammad saw. Tidak sah syahadat seseorang tanpa meyakini itu, karenanya setiap orang mutlak mengenal nabinya, Muhammad saw.
Berdasarkan pemahaman tersebut, Syekh Yusuf al Qaradhawi Rahimahullah Ta’ala menyatakan bahwa seluruh umat muslim perlu menggaungkan kisah-kisah keteladanan Rasulullah saw di rumah-rumah, masjid-masjid, sekolah dan pada momen-momen penting lainnya. Sa’ad bin Abi Waqqas ra sering mengumpulkan anak cucunya lalu menceritakan kisah-kisah Nabi saw baik di dalam perang dan juga terkait dengan sifat-sifat dan ibadah rasul saw.
Karena itu pada generasi tabi’in dan tabi’ tabi’in, kisah dan magazi’ (peperangan) Rasulullah saw menjadi tema utama di masjid-masjid dan rumah-rumah. Hal itu dilakukan agar bisa menanamkan dan membangkitkan motivasi generasi-generasi muda dalam berjuang untuk meninggikan kalimat Allah.
Hal ini juga dilakukan agar kisah hidup dan keteladanan Nabi Muhammad saw, tidak hilang ditelan zaman. Wallahu A’lam shobahun Nuril Iman Jamian. (Irfan)
The post GORESAN HATI: Manfaat Belajar Kisah-kisah Bagi Orang Beriman, Rasulullah juga Melakukannya appeared first on MUI Sul Sel.