Gowa, muisulsel.com – Kelahiran adalah sebuah proses panjang yang dimulai dari dalam kandungan ibu hingga Ia lahir di dunia, dan semua sanak famili bergembira menyambutnya.
Lebih dari 1400 tahun yang lalu tepatnya di kota Mekah telah lahir manusia yang paling agung dan paling mulia sepanjang sejarah hidup manusia di bumi ini. Dialah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Seorang Nabi dan Rasul dengan membawa kitab suci Alquran yang berlaku sepanjang zaman sebagai pegangan umat Islam.
Yayasan Pondok Pesantren Nurfadhilah pun tak mau ketinggalan mengadakan peringatan Maulid Nabi yang dilaksanakan di lapangan Ponpes tersebut di Jln. Mangka Dg Bombong Kabupaten Gowa. Ahad, (09/10/2022)
Direktur Ponpes Nurfadhilah Ustadz Tajuddin, S.H.I mengawali sambutannya bahwa berdasarkan hasil musyawarah bersama di mana Para pengurus dan pengasuh Ponpes mengamanahkan kepada dirinya untuk melaksanakan acara Maulid Nabi ini. Ia pun berpesan dalam sambutannya, “Kalau datang ke Ponpes Nurfadhilah ini janganlah datang dengan tangan kosong, tapi datanglah dengan membawa segala potensi yg dimiliki untuk bisa dimanfaatkan di Ponpes ini. Sebab semakin banyak orang yang kita bantu, akan semakin banyak orang yang menjadi saksi yang akan menyelamatkan kita di akhirat nanti,” tutur alumni Ponpes DDI Mangkoso ini.
Dia pun menambahkan bahwa Ponpes ini adalah salah satu Ponpes yang seluruh santrinya itu digratiskan, mulai dari pemondokannya, makanan sehari-harinya dan sebagainya. Oleh karenanya Ia pun sangat yakin bahwa dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk kemajuan Islam walaupun ponpes ini gratis, Allah pasti membukakan jalan untuk para pengurusnya dalam membiayai operasional Pesantren ini.
Ceramah hikmah Maulid yang dibawakan oleh Sekretaris Umum MUI Sulsel Dr. KH. Muammar Bakry, Lc., M.Ag mengatakan bahwa jika seseorang itu merayakan hari lahirnya saja itu secara sukacita dengan mengadakan acara syukuran. Apalagi jika yang kita rayakan ini adalah Nabi Muhammad Saw, manusia yang paling mulia dan paling agung di muka bumi ini.
Gurutta Muammar Bakry mengutip dalam sebuah hadis Nabi. “Tidaklah seseorang itu dikatakan beriman kepada Nabi hingga orang tersebut lebih mencintai Nabi dibandingkan kecintaannya kepada orang tuanya, anaknya, dan seluruh umat manusia,” tutur Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin ini.
“Seorang paman Nabi yang bernama Abu Lahab yang dijamin masuk neraka bahkan mendapatkan keringanan siksa kubur oleh karena ia orang yang pertama bergembira dengan kelahiran Nabi dan semoga kita pun mendapatkan syafaatnya nanti di akhirat kelak,” tambahnya sambil mengajak para hadirin untuk ikut menyebutkan surah dalam Alquran yang menyebutkan tentang Abu Lahab ini.
Sebelumnya, acara sambutan yang juga dibawakan oleh Kasi Pontren Kemenag Gowa Ishak Ibrahim, S.H.I menegaskan bahwa Pondok Pesantren Nurfadhilah ini adalah satu-satunya pesantren yang menggratiskan bagi para santrinya dari 49 pondok pesantren yang ada di Kabupaten Gowa. Ia pun menambahkan bahwa dari data Kemenag Sulsel, Kabupaten Gowa adalah yang terbanyak pondok pesantrennya se Sulawesi Selatan.
Tampak hadir dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi ini diantaranya adalah perwakilan dari Camat Somba Opu, Ketua yayasan Ponpes Nurfadhilah, Ketua Yayasan Kurir Langit dan para orang tua santri serta Ponpes. (NAP)
The post Pondok Pesantren Nurfadhilah Gowa Peringati Maulid Nabi, Sekretaris Umum MUI Sulsel Bawakan Hikmah appeared first on MUI Sul Sel.