Makassar, muisulsel.com – Setiap manusia yang beriman kepada Allah di dunia ini pasti mengharapkan yang namanya ridha dari Allah swt. Tanpa ridhaNya, semua amal perbuatan kita di dunia ini akan sia-sia.
Penulis kitab ar Risalah al Khusairiyah karya Abul Kasim al Khusairi mengutip ayat Alquran di dalam surah al Bayyinah yang berbunyi Radhiyallahu anhum waradhu anhu (Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah). Nah, dari kutipan ayat di atas, muncullah berbagai penafsiran tentang ayat ini. Beberapa diantaranya akan disampaikan di bawah ini.
Menurut ulama Khurasan mengatakan bahwa makna ridha adalah nihayatut tawakkul yang artinya ujung atau akhir dari tawakkal, buah dari tawakkal itu, sedangkan ulama-ulama Irak berkata ridha itu adalah sebuah anugerah yang diturunkan oleh Allah di hati orang-orang yang menekuni perjalanan batin itu.
Pendapat yang lain menyatakan bahwa ridha itu adalah orang-orang yang tidak menentang apa yang telah ditetapkan pada dirinya, baik itu yang diinginkan olehnya ataupun yang tidak diinginkannya. Dengan kata lain, ridha itu bukan berarti ia tidak mendapatkan cobaan apapun.
Abdul Wahid bin Zaid, salah satu ulama besar yang pernah menjadi murid dari Imam Abu Hanifah dan juga murid dari tabi’in ulama besar Hasan Al Bisri berbangsa Persia yang pernah tinggal di rumah salah satu istri Rasulullah saw di masa kecilnya, mengungkapkan bahwa banyak keanehan yang didapati pada dirinya. Salah satunya di saat ia pingsan karena mendengar satu ayat yang dibacakan kepadanya.
Lantas ayat apakah yang dibacakan kepada ulama besar ini yang membuat ia jatuh pingsan, simak selengkapnya dalam video tayangan di bawah ini. (NAP)
The post HIKMAH HALAQAH: Makna Keridhaan Dalam Kitab Ar Risalah Al Khusairiyah appeared first on MUI Sul Sel.