Makassar, muisulsel.com – Perintah dan larangan dalam syariat Islam adalah ketetapan dan aturan yang mutlak ditaati tanpa ragu. Keingintahuan terhadap hikmah dibalik perintah dan larangan syariat dapat saja dilakukan demi lebih memantapkan kesadaran diri untuk menaati Allah Swt, namun bukan dalam rangka mengutak-atik perintah dan larangan itu untuk kemudian tidak dilaksanakan.
Karakteristik ideal seseorang yang memiliki keimanan yang teguh, adalah membenarkan dan meyakini sepenuh hati bahwa apa yang datang dari Allah dan RasulNya adalah kebenaran mutlak, dan pasti untuk kebaikan hambaNya, dan karena itu harus ditaati.
وَاذْكُرُوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَمِيْثَاقَهُ الَّذِيْ وَاثَقَكُمْ بِهٖٓ ۙاِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا
Ingatlah nikmat Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah Dia ikatkan kepadamu ketika kamu mengatakan, “Kami mendengar dan kami menaati.” (Al-Maidah, 5:7)
As-Suddiy menuturkan bahwa kalimat Sami’na wa Atha’naa didalam ayat ini, dimaksudkan sebagai ikrar iman pada Allah dan rasulNya. Hal itu juga sekaligus sebagai bukti terpatrinya iman di dalam hati seseorang. Perlu pula ditegaskan bahwa iman selalu harus diikuti dengan ilmu, yang antara lain caranya adalah dengan mengikuti petunjuk Alqur’an:
فَسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَۙ
Maka, bertanyalah kepada orang-orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. (An-Nahl, 16;43)
Semoga di pagi ini keimanan kita semakin kokoh untuk menaati perintah dan larangan Allah Swt. (ISR)
والله اعلم وطاب صباحكم جميعا
The post GORESAN HATI: Kami Dengar! Dan Kami Ta’at! appeared first on MUI SULSEL.