Makassar, muisulsel.com – Tatkala banyak ayat yang turun kepada umat Muhammad saw, orang kafir Quraisy berkata: “Sungguh mereka telah terbebani dengan perintah Al-Quran”.
Menjawab anggapan orang kafir Quraisy itu, maka turunlah ayat (Thaha, ma anzalna alakal qurana litasyqaa. Illa tazkiratan liman yakhsyaa.
“Thaha, kami tidak menurunkan Al-Quran ini kepadamu (Muhammad) supaya engkau menjadi susah. (Kami tidak menurunkannya,) kecuali sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah).”
Qatadah, salah seorang tabi’in berkata: “Demi Allah Alquran itu rahmat, cahaya dan penuntun ke surga”. Karena itu ketika masa untuk beribadah dan untuk taat itu tiba, hendaknya setiap mukmin, hadir dengan keinginan dan semangat yang kuat. Dengan begitu maka ibadah dan ketaatan yang dilakukannya akan menghadirkan ketenteraman di dalam hatinya, sekaligus meneguhkan imannya kepada Allah.
Umar bin Khattab adalah salah satu contoh. Kecerdasan pikir Umar tentang kebenaran Islam telah menuntunnya memeluk agama Islam. Ia mendengarkan untaian-untaian ayat dalam surah Thaha, dan karena itulah hatinya tergerak untuk memeluk agama Islam.
Al-Quran bukan beban, tetapi ia adalah cahaya kebenaran yang menuntun kepada kebaikan. Semoga amanah dan tanggungjawab hari ini, tidak menjadi beban yang berat bagi tubuh dan pikiran kita, akan tetapi amanah dan tanggung jawab itu kita jadikan sebagai jembatan untuk menggapai kemenangan di dunia dan untuk akhirat. Selamat beraktifitas dengan penuh semangat demi tujuan ibadah kepadaNya. (ISR)
The post GORESAN HATI: Ibadah itu Bukanlah Beban appeared first on MUI SULSEL.