JAKARTA – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan mengungkapkan, Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) tahun 2018 ini berbeda dengan pilkada serentak sebelum-sebelumnya. Tingkat kontestasi pilkada tahun ini sangat tinggi, melebihi kontestasi pilkada serentak lainnya. Karena itu pihaknya mendatangi Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk bekerjasama dan meminta masukan penyelenggaraan pilkada damai.
Dalam kunjungannya ke kantor MUI, JL Proklamasi Jakarta Pusat, Selasa (20/02), Abhan mengungkapkan, dibandingkan pilkada serentak sebelumnya, jumlah pemilih pada pilkada tahun ini juga terbanyak, sekitar 81% dari jumlah pemilih nasional ikut serta.
Tentu Bawaslu ingin mendapat banyak masukan untuk melakukan pengawasan agar lebih baik dan objektif menilai persoalan pemilu, ujar Abhan.
Abhan mengatakan, kerjasama dengan MUI ini merupakan langkah pencegahan agar kisrud dalam pilkada Jakarta tidak terulang. Baginya, pencegahan bagaimanapun lebih penting daripada upaya penindakan bila terjadi pelanggaran.
Penindakan adalah upaya akhir setelah segala cara pencegahan sudah maksimal tetapi tetap ada persoalan pelanggaran regulasi maupun peraturan di dalam pemilu, ujarnya.
Bawaslu berencana membuat bahan sosialisasi yang dibuat lintas agama, tambahnya.
Dalam upaya pencegahan itu, Ketua Umum MUI, KH. Maruf Amin mengatakan MUI akan membantu melalui fatwa. MUI juga akan membantu jalannya pilkada damai dengan meminta dai-dai menyuarakan pilkada damai. Yang mengkoordinasikan di lapangan nanti adalah komisi dakwah, ujar Kiai Maruf.
Mengenai beberapa aturan Bawaslu yang belum rinci, Kiai Maruf meminta agar ada langkah partisipasi selanjutnya.
Mudah-mudahan kita bisa berpartisipasi, hal-hal yang aturannya belum sempurna, itu nanti ada forumnya, tambahnya.
Kiai Maruf juga meminta agar MUI tidak hanya dilibatkan di hilir sebagai pihak pencegah terjadinya pelanggaran aturan. MUI, tutur Kiai Maruf, juga semestinya dilibatkan saat merancang aturan-aturan terutama mengenai ceramah dan khutbah saat masa pilkada.
MUI mengusulkan aturan-aturan itu kedepan supaya MUI dimasukkan bukan ujungnya saja, tetapi juga di awalnya, pungkasnya.
Dalam kunjungan itu, rombongan BAWASLU terdiri dari Ketua BAWASLU Abhan, serta empat anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo, Mochammad Afifuddin, Rahmat Bagja, serta Fritz Edward Siregar. (Azhar/Anam)