JAKARTA — Koordinator Nasional Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Kornas Fokal IMM) memberikan dukungan kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Ma’ruf Amin. Dukungan tersebut disampaikan Azrul Tanjung selaku sekretaris jendral Kornas Fokal IMM setelah sebelumnya, KH Ma’ruf diperlakukan kurang baik di depan persidangan dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaya Purnama (Ahok).
“Kami merasa prihatin dengan perilaku Ahok. Sikap-sikap yang mereka tunjukkan merupakan sikap yang sangat tak pantas,” kata Azrul Tanjung.
Pada Senin 6 Februari 2016, perwakilan Koordinator Nasional Forum Komunikasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Kornas Fokal IMM) dan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah se- Nusantara (KAUMAN) mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat untuk menyampaikan dukungannya terhadap KH Ma’ruf Amin.
KH Ma’ruf sempat dituduh berbohong dan diancam dengan perkara hukum. Dalam pertemuan di Aula MUI lantai empat itu, Azrul Tanjung sebagai juru bicara Fokal IMM, menyayangkan tindakan Ahok dan pengacaranya yang menurutnya berlebihan.
Terlebih, KH. Ma’ruf Amin merupakan kiai sepuh yang menjadi panutan umat Islam indonesia saat ini.
“Perlakuan pada Kiai Ma’ruf pada 31 Januari tersebut sama sekali tidak mempertimbangan faktor kemanusiaan, sosiologis, psikologis, dan fisiologis beliau sebagai ketua umum MUI,” kata Azrul.
Tuduhan yang disampaikan Ahok bahwa Kiai Ma’ruf berbohong, menurut Azrul, juga terkesan tendensius dan tidak beralasan. Apalagi sebelumnya sebagai saksi, Kiai Ma’ruf telah disumpah di bawah kitab suci Alquran.
Azrul mewakili IMM Juga menyayangkan tuduhan yang mengatakan Kiai Ma’ruf menutupi jabatannya semasa presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai tuduhan politis yang bertujuan merusak citra KH Ma’ruf sebagai ulama.
Terakhir, perwakilan IMM mengatakan bahwa adanya komunikasi via telpon antara SBY dengan Kyai Ma’ruf juga bentuk perbuatan melanggar hukum. Untuk itu, Azrul meminta pihak berwenang untuk memproses secara hukum pernyataan Ahok dan tim pembela hukumnya.
Bila tuntutan ini tidak dipenuhi, Azrul mengajak segenap pengurus IMM dari Sabang sampai Merauke untuk menyatukan suara dan segera mengambil tindakan. “Kornas Fokal IMM menyerukan dan menghimbau kepada adinda-adinda immawan dan immawati serta mahasiswa-mahasiswa Indonesia untuk segera mengembil sikap dan langkah-langkah apabila pernyataan sikap ini tidak ditindaklanjuti oleh aparat berwenang,” katanya.
Atas dukungan ini, di akhir pertemuan, Kiai Ma’ruf menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya. Kiai Ma’ruf juga menyampaikan rasa terharunya yang mendalam. Sebelumnya, ucap Kyai Ma’ruf, Ketua Umum Muhammadiyah Haidar Natsir juga mengunjungi kediamannya untuk menyampaikan simpati.
Dukungan tambahan dari Alumni IMM ini menambah keyakinan Kyai Ma’ruf bahwa ukhuwah Islamiyah di negeri ini semakin kokoh. Kyai Ma’ruf terharu karena saudara dari latar belakang Muhammadiyah mendukung dengan luar biasa meskipun Kyai Ma’ruf berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama’ (NU).
“Saya bahagia, Syukur pada Allah SWT. Saya tidak menduga ini. Ini dukungan yang luar biasa. Saya dari NU (Nahdlatul Ulama) tapi Muhammadiyah menyampaikan dukungannya tanpa melihat latar belakang saya. Ini pertanda adanya ukhuwah Islamiyah yang begitu kuat. Alhamdulillah. Tsumma Alhamdulillah. Tsumma Alhamdulillah,” ungkapnya. (AN ed: Din)