JAKARTA — Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Zainut Tauhid Sa’adi mengklarifikasi sekaligus menegaskan bahwa surat terbuka Ustaz Tengku Zulkarnain kepada Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di laman Facebook-nya maupun berbagai media bukan atas nama institusi MUI tetapi atas nama pribadi.
“Dengan ini kami menerangkan bahwa apa yang disampaikan oleh Bapak KH Tengku Zulkarnain baik dalam bentuk surat terbuka di laman facebook-nya maupun pernyataan di berbagai media massa terkait tanggapannya terhadap pidato bapak Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian adalah atas nama pribadi dan bukan atas nama organisasi MUI,” kata Buya Zainut dalam keterangan tertulisnya kepada mirror.mui.or.id, Rabu (31/01).
“Surat terbuka yang ditulis oleh Bapak KH Tengku Zulkarnain adalah bentuk sikap kritisnya sebagai warga negara terhadap pidato bapak kapolri yang beliau nilai perlu ada koreksi dan klarifikasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di kalangan umat Islam, ” tambahnya.
MUI, lanjut Buya Zainut, mengajak berbagai pihak membiasakan untuk melakukan tabayyun terlebih dahulu ketika mendapatkan berita atau informasi sehingga tidak terjadi fitnah dan kesalahpahaman. Panduan melakukan tabayyun tertuang di Al-quran surat Al Hujurat ayat 6.
“Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang beriman berjalan mengikut desas-desus, informasi dan berita yang belum pasti kebenarannya. Allah menyuruh kaum yang beriman (mukminin) untuk memastikan kebenaran berita yang sampai kepada mereka melalui proses klarifikasi (tabayyun), karena tidak semua berita yang dicuplikkan itu benar, dan juga tidak semua berita yang terucapkan itu sesuai dengan fakta yang sesungguhnya, ” tegasnya.
Terkait niat baik kapolri melakukan silaturahmi dengan pimpinan ormas Islam untuk mengklarifikasi video pidato yang viral di media sosial, MUI menghargai hal tersebut. Langkah itu menurut pandangan MUI adalah bagian dari proses tabayyun (kroscek dan klarifikasi) yang sesuai dengan perintah ajaran agama.
“Semoga melalui forum silaturahmi tersebut dapat menjelaskan duduk masalah sehingga persoalannya menjadi terang dan tidak ada kesalah pahaman diantara sesama umat Islam, ” pungkasnya. (Azhar/Din).