JAKARTA – Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mencanangkan Dakwah Lintas Negara untuk mensosialisasikan Islam moderat. Program ini merupakan salah satu program unggulan 2018.
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia KH Cholil Nafis mengatakan Dakwah Lintas Negara ASEAN akan dibagi dalam tiga sesi, sesi pertama adalah dakwah di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Sedangkan sesi yang kedua, imbuh Cholil, yaitu Brunei Daarussalaam bersama Filipina. Sementara sesi yang ketiga Laos bersama Myanmar. Tujuan dari program ini adalah memperkuat tali silaturahim antar-Muslim ASEAN. Dakwah ini mempunyai cakupan obyek antara lain majelis ulama negara setempat, KBRI, kampus-kampus, masjid, dan komunitas Muslim negera tujuan.
“Ujung dari silaturahim ke negara ASEAN adalah mengadakan ikatan dai serumpun ASEAN yang direncanakan pada akhir 2018,” kata dia di sela-sela rapat pimpinan MUI di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (16/1).
Lebih lanjut, Cholil menambahkan selain Program Dakwah Lintas Negara, Program Akademi Dakwah dan Peta Dakwah akan menjadi program besar Komisi Dakwah MUI.
“Tahun ini Komisi Dakwah meminta persetujuan pimpinan terkait tiga program besar yaitu, Dakwah Lintas Negara ASEAN, Akademi Dakwah, dan Peta Dakwah” kata Kiai Cholil.
Terkait program tersebut, Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin mengapresiasi rencana tersebut. Dia menyebutkan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri mendukung program Dakwah ASEAN. “Kemenlu sudah setuju ada pertemuan ulama ASEAN di Jakarta,” kata diam
Untuk Program Akademi Dakwah, tambah Kiai Cholil, akan difokuskan untuk level provinsi dan akan ditraining ke beberapa negara seperti Mesir, Yordania, Libanon, dan Turki. (Ichwan/Nashih).