Majelis Ulama Indonesia (MUI) melaksanakan rapat kerja nasional (rakernas) tahunan di The Sahira Hotel, Jalan Ahmad Yani, Bogor, Jawa Barat mulai Selasa (28/11). Rakernas yang rencananya berlangsung sampai Kamis (30/11) ini merupakan rakernas ketiga kepengurusan MUI 2015-2020. Rakernas merupakan rapat tertinggi kedua di MUI setelah Munas yang diadakan sekali dalam lima tahun.
“Rakernas kali ini merupakan Rakernas ketiga pengurus MUI masa khidmat 2015-2020, ” ungkap ketua panitia Rakernas, Misbahul Ulum kala memberi sambutan.
“Tema Rakernas meneguhkan peran MUI dalam menerapkan Islam wasathiyah dan arus baru ekonomi Indonesia, ” lanjutnya.
Sesuai tema, tutur Misbah, rakernas MUI akan fokus pada tiga hal, yaitu konsolidasi internal MUI berupa monitoring dan evaluasi (monev), serta peneguhan peran MUI baik Islam Wasathiyah maupun Arus Baru Ekonomi Indonesia.
“Memberikan sumbangan pemikiran terhadap umat dan bangsa khususnya pengembangan ekonomi dan Islam wasathiyah, ” katanya.
Saat membuka acara, Ketua Umum MUI, KH. Ma’ruf Amin bersyukur dengan adanya Munas yang ketiga. Baginya, adanya Munas merupakan modal evaluasi dan pencapaian target di tahun berikutnya.
“Rakernas dijadikan untuk melakukan penilaian keadaan, merespon berbagai keadaan yang up to date, ” kata Kiai Ma’ruf
Selain konsolidasi, lanjut Kiai Ma’ruf, Rakernas merupakan upaya meneruskan arus baru ekonomi Indonesia yang telah digagas MUI pada April 2017 yang lalu melalui Kongres Ekonomi Umat. MUI juga mengangkat tema Islam Wasathiyah untuk merespon pemahaman keislaman yang ekstrem. Dengan adanya Rakernas, MUI ingin menguatkan organisasi bukan hanya di pusat namun utamanya di daerah-daerah.
“MUI ingin menguatkan organisasi ini, menguatkan kelembagaan MUI di daerah yang justru mereka yang akan melaksanakan tugas-tugas besar MUI, ” tambahnya.
“Bagaimana MUI menjadi organisasi yang secara kelembagaan mampu, ” pungkasnya.
Bila Rakernas-rakernas sebelumnya MUI Pusat memberikan laporan pertanggung jawaban, rakernas kali ini berbeda. Kini giliran MUI Daerah yang melaporkan keadaan dan kinerja terkininya. Pengurus MUI Pusat sebelumnya telah mengunjungi MUI Daerah se-Indonesia untuk monitoring. Hasil monitoring tersebut selanjutnya akan dibahas dalam rakernas, untuk dibahas dan kemudian disimpulkan strategi apa yang dapat mengatasi permasalahan di MUI Daerah. Sekaligus menyeleraskan strategi tersebut dengan peran MUI memasyarakatkan Islam wasathiyah serta arus baru ekonomi Indonesia. (Azhar)