Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma’ruf Amin menceritakan sosok Syekh Nawawi Al Bantani yang patut diteladani umat Islam di depan Presiden Joko Widodo ketika memeringati haul Syekh Nawawi Al Bantani ke-124.
“Syekh Nawawi Al Banteni itu seorang tokoh Indonesia yang punya reputasi Internasional, seorang ulama yang keilmuannya diakuai di dunia, di akui di tempat ilmudi Tmur Tengah, di Mesir, itu diakui beliau sebagai seorang ulama besar abad ke-14 hijriah,” ucap Kiai Ma’ruf di Pondok Pesantren An Nawawi, Tanara, Serang, Banten, Sabtu (22/7) seperti diberitakan Republika.
Pengasuh Pondok Pesantren An Nawawi ini mengungkapkan bahwa kitab karangan Syekh An Nawawi berjumlah ratusan dan banyak dijadikan rujukan ulama di dunia. Maka tidak mengherankan bila kemudian banyak murid Syekh Nawawi yang menjadi ulama besar, pimpinan pondok pesantren, serta pendiri organisasi Islam.
“Karangannya kan ratusan ada tafsir hadis dan lain-lain, yang murid-muridnyanya itu semua jadi ulama, pimpinan pondok pesantren, bahkan para pendiri organisasi Islam,” ucapnya.
Kiai Ma’ruf menyebutkan, beberapa murid Syekh Nawawi antara lain Syekh Kholil Bangkalan, pendiri Nahdlatul Ulama Kiai Hasyim Asy’ari, bahkan pendiri Muhammadiyah Kiai Ahmad Dahlan. Kiai Saleh Darat yang merupakan guru Kiai Ahmad Dahlan, adalah murid Syekh Nawawi.
Banyak hal yang patut dicontoh dari Syekh Nawawi, utamanya cara berpikirnya yang moderat, sehingga ajaran Islam bisa menyebar ke seluruh nusantara.
“Yang harus menjadi teladan itu pandangannya sangat moderat, dan akomodatif terhadap berbagai hal, misalnya kebiasaan-kebiasan lokal, tradisi yang tidak bertentangan dengan syariah, itu diakui dan diadopsi, dijadikan sesuatu yang tidak bisa dihilangkan,” ungkap Kiai Ma’ruf.
Selain menceritakan sosok Syekh Nawawi Al Bantani, seperti diberitakan Kumparan, Kiai Ma’ruf juga memuji presiden yang hadir dalam cara tersebut. Beliau menilai presiden mencintai ulama karena rutin mengunjungi pesantren. Bahkan, lanjut Kiai Ma’ruf, Presiden telah menginisiasi adanya dzikir nasional yang berlangsung di Istana Negara tanggal 1 Agustus nanti.
“Karena cintanya pada ulama, beliau terus keliling ke pesantren-pesantren. Atas permintaan beliau, akan ada zikir nasional tanggal 1 Agustus di Istana Negara. Kita doakan semoga beliau disukseskan usahanya, mencapai keberhasilan-keberhasilan, bisa mencapai tugas-tugasnya dengan baik. Kita semua cinta Presiden,” pungkas beliau.
Sumber: Republika dan Kumparan