Sebelum Musyawarah Nasional (Munas) IX dibuka oleh Presiden, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menjelaskan maksud tema “Islam Wasatiyyah untuk Indonesia yang Berkeadilan dan Berkeadaban” di depan 550 peserta Munas.
“Islam Wasatiyyah adalah sebuah wawasan bahwa umat manusia sebagai hamba ciptaan Allah memiliki kecenderungan untuk mengambil jalan tengah dalam kesadaran manusia,” kata Ketua MUI Din Syamsuddin dalam sambutannya di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/8/2015).
Melalui tema tersebut, Din berharap acara ini dapat mendiskusikan visi dan misi Islam dalam rangka memperbaiki dunia yang kian diserang oleh kerusakan akumulatif menuju ambang kehancuran.
Din menyampaikan pesan kepada Presiden agar Indonesia tidak meninggalkan nilai-nilai keagamaan khususnya nilai-nilai keislaman yang telah menggerakkan dunia global.
“Pancasila bisa dinilai sebagai kristalisasi nilai-nilai agama Islam dan bisa dianggap sebagai jalan tengah karena menolak ekstremisme, liberalisme, dan nilai-nilai menyimpang lainnya,” ujarnya.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu berharap MUI beserta pemerintah dan sebaliknya dapat menjadi mitra strategis dalam hubungan yang simbiosis mutualisme.
“Dalam kesempatan ini kami juga senantiasa mengingatkan dan menyambut baik adanya aturan Presiden terkait penganggaran MUI melalui Kementerian Agama yang ditandatangani oleh Presiden SBY menjelang akhir jabatannya tanggal 17 Oktober 2014,” tandasnya.