JAKARTA— Hasil pantuan Tim Pemantau Tayangan Ramadhan Televisi 1444 H/2023 M Majelis Ulama Indonesia (MU) pada sepuluh hari pertama mendapatkan sejumlah temuan korektif dan apresiatif, di antaranya adalah di stasiun telivisi Net TV.
Anggota Tim Pemantau MUI untuk Tayangan Ramadhan Televisi 2023, Ir Mahladi, menjelaskan pemantauan acara-acara di Net TV difokuskan pada waktu-waktu paling banyak penontonnya (prime time), yakni saat sahur dan sesudah sahur, serta menjelang waktu berbuka.
Acara-acara yang dipantau menjelang sahur adalah SAURANS (yang tayang pukul 02.00 hingga 04.30), Muslim Traveler (04.30-05.00), dan drama berseri Kurulus Osman (05.00-07.00). Adapun acara menjelang berbuka adalah drama Turki, Yemin (yang awalnya tayang pukul 16.30-18.00 lalu pada 29 Maret 2023 digeser menjadi 15.00-16.30), Bro&Sis (yang baru digeser pada jam sore, 16.30 – 17.30 pada 29 Maret 2023).
Dia menjelaskan misalnya, pada Kamis, 23 Maret 2023 (1 Ramadhan 1444), terjadi pelanggaran sensualitas (kata-kata cabul). Di menit ke 5:59, asisten Rafi Ahmad ketika disuruh Denny Cagur membangunkan Rafi Ahmad, dia menolak. Katanya, “Aku dari pada bangunin Rafi Ahmad mending bangunin itunya.” Semua terlihat terkejut dan menampakkan muka bertanya-tanya. Seseorang bertanya, “Apa maksud itunya?” Lalu Denny Cagur menimpali, “Anaknya maksudnya?”
“Candaan seperti ini, meskipun diplesetkan, tapi semua orang sudah mahfum apa yang dimaksud dengan “bangunin itunya.”,” kata Mahladi dalam Ekspos Hasil Pantauan Tayangan Ramadhan 1444 H/2023 M, di Jakarta, Kamis (6/4/2023).
Bahkan, kalimat senada diulang kembali pada menit ke 7:43, di mana Rafi Ahmad, yang sudah dibangunkan agak memaksa oleh ibu-ibu qosidahan, berkata, “Gue sebenarnya gak susah dibangunin. Gue, anunya cepat bangun..” Kembali orang-orang di sekitarnya terperanjat sambil mengatakan “Aaah?” Lalu Rafi buru-buru menambahkan ‘Istri gue maksudnya.”
“Ucapan seperti ini jelas disengaja oleh Rafi maupun asistennya. Ucapan ini seharusnya tak boleh muncul, terutama pada acara-acara bernuansa Ramadhan,” kata Mahladi lagi.
Menurut Mahladi, acara live seperti ini sangat berpotensi kurang kontrol. Apalagi pada Ramadhan yang seharusnya lebih berhati-hati dalam menampilkan celetukan para pemain.
Dia juga menilai tayangan ini masih dominan aspek hiburan (permainan dan lawakan) dibanding edukasi tentang Ramadhan. Begitu pula candaan dan celetukan masih banyak dijumpai di acara ini. Seharusnya perbanyak lagi mengupas nilai-nilai Islami.
Kendati demikian, apresiasi juga diberikan kepada acara SAURAN. Antara lain selalu ada tausiyah di akhir acara yang disampaikan Ustadz Dennis Lim. Ada juga gambaran keakaraban keluarga di tayangan ini. Baik keakraban Rafi dengan isterinya dan anak-anaknya, maupun keakraban keluarga bintang tamu yang ditampilkan, seperti Kang Emil dan istrinya atau Pak Erick Thohir dan istrinya.