Jakarta – Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), H Mahyeldi menyambut baik hadirnya film Buya Hamka. Dia berharap ini menjadi awal hadirnya film-film selanjutnya yang berusaha merekam jejak perjuangan ulama Nusantara.
Hal itu disampaikan Mahyeldi dalam acara Talkshow dan Tausiyah Film Buya Hamka yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia bersama MUI Provinsi Sumatera Barat, Jumat (24/3/2023). Hadir Sekretaris Jenderal MUI Pusat, Buya Amirsyah Tambunan, Ketua MUI Bidang Seni dan Budaya KH Jeje Zainuddin, Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar, dan Sutradara Film Fajar Bustomi.
“Dengan hadirnya film Buya Hamka bisa menghadirkan kesejukan, akan menghadirkan harapan untuk munculnya film tokoh ulama-ulama lainnya di masa depan,” ujarnya sebagaimana dikutip dari Youtube MUIDigital (25/3/2023).
Mahyeldi menilai, rekam jejak perjuangan ulama nusantara sangat penting didokumentasikan dalam bentuk film. Melalui film ini, kata dia, bisa diketahui bagaimana Buya Hamka mendirikan MUI dan kegigihannya dalam menfatwakan sesuatu yang benar.
Selain itu, film juga memberikan kesan berbeda sebagai media dakwah. Dakwahnya luar biasa dalam menyampaikan nilai-nilai perjuangan dan keislaman karena berbentuk dokumenter yang bisa melekat di ingatan masyarakat.
“Saat ini kita memang butuh menghadirkan tokoh-tokoh dalam rangka memberikan pelajaran penting di tengah-tengah kita,” katanya.
Dengan itu, Mahyelda berharap betul lahir film ulama-ulama selanjutnya. Dia berkomitmen seluruh stakeholder, mulai dari badan usaha dan lembaga keagamaan, serta MUI Pusat dan MUI Provinsi Sumbar bisa disinergikan memberikan kontribusi untuk film-film selanjutnya.
Setelah film Buya Hamka, dia optimistis lahir film Mohammad Hatta, film Muhammad Natsir, film H Agus Salim yang kesemuanya merupakan tokoh dari Sumatera Barat.
“MUI Provinsi (Sumbar) bersama MUI Pusat kita arahkan nanti bisa berkontribusi dalam rangka untuk menghadirkan film-film selanjutnya tentang ketokohan-ketokohan dari pada tokoh masa lalu yang mengukir sejarah bangsa ini,” harapnya dengan optimis. (A Fahrur Rozi/Fakh)