JAKARTA – Ketua MUI Bidang Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Majelis Ulama Indonesia (KPPP MUI), Prof Utang Ranuwijaya, menyampaikan salah satu tugas yang diamanahkan kepada MUI yaitu menjaga umat Islam, khususnya di Indonesia dari paham pemikiran dan aliran sesat.
Hal ini disampaikannya dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) II KPPP MUI di Jakarta, Rabu (9/2/2023).
“Aliran sesat akan selalu ada hingga hari Kiamat nanti. Upaya kita di MUI adalah untuk menjaga umat Islam bukan memberantas atau bahkan menghakimi mereka yang diduga bahkan dipastikan sesat,” kata dia dalam kegiatan yang mengusung tema “Konsolidasi dan Sinergisitas KPPP MUI dalam Mencegah, Menanggal, dan meluruskan Pemikiran dan aliran Sesat agar terwujudnya Islam Wasathiyah dalam bingkai NKRI” itu.
Prof Utang menyampaikan, indikator yang mempengaruhi pemikiran dan aliran sesat lahir dan dimulai dari perenungan. Jadi, dia mengimbau jangan sampai menyepelekan adanya perenungan-perenungan yang mengarah kepada kesalahan berpikir.
Kendati demikian, dia menjelaskan, berkenaan dengan munculnya aliran sesat yang akan terus berlanjut ini, berasal dari cikal bakal ‘kontrak’ setan dengan Allah SWT yang bersumpah untuk menggoda anak cucu adam.
Oleh sebab itu, upaya yang dilakukan MUI menjaga umat dari penyesatan. Prof Utang menganalogikan pemikiran dan aliran sesat ibarat bakteri dalam ekosistem kehidupan.
Tentunya bakteri tidak akan bisa manusia musnahkan secara menyeluruh. Sebab, hal tersebut merupakan sunnatullah dalam menjaga seimbangnya ekosistem di alam raya.
“MUI dalam rangka himayatul ummah, mengambil porsi menjaga akidah umat. Usaha kita sekadar mengamankan umat dari gangguan aliran, pemikiran, dan perenungan sesat,” kata dia.
Lebih lanjut, Prof Utang menilai perlu adanya kerja sama antara berbagai lembaga perguruan tinggi dan pesantren di Indonesia guna meredam paham aliran sesat. Hal ini dikarenakan, kedua institusi tersebut menjadi basis strategis penyebaran sekaligus antisipasi dari paham yang menyimpang.
“Saya berharap, memalui komitmen yang dilakukan KPPP MUI yang direalisasikan dengan terselenggaranya Rakornas ke-II ini, mampu menguatkan konsolidasi dan sinergitas para anggota. Pada akhirnya mampu menghasilkan rekomendasi melalui rapat-rapat yang terlaksana,” kata dia. (Isyatami Aulia, ed: Nashih)