Banyak sekali amalan yang dapat dilakukan umat Islam di bulan Syaban. Beribadah di bulan Sya’ban dapat pula kita jadikan sebagai latihan dan persiapan diri menyambut bulan Ramadan.
Sayyid Muhammad bin Sayyid ‘Alawi al-Maliki al-Hasani menjelaskan bahwa bulan Sya’ban adalah bulan di mana kita dianjurkan memperbanyak shalawat kepada Nabi.
Alasannya, menurut Sayyid Muhammad, di antara keistimewaan Sya’ban adalah bulan turunnya ayat ke-56 surat al-Ahzab di mana Allah berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.621)
(Al-Aḥzāb [33]:56) (Lihat Sayyid Muhammad bin ‘Alawi, Syahr Syaban Madza fih, hlm. 9)
Selain memperbanyak membaca shalawat, Sayyid Muhammad bin ‘Alawi juga menganjurkan agar kita umat Islam sesering mungkin membaca al-Qur’an.
Memang, membaca al-Qur’an dianjurkan setiap waktu tanpa batasan, akan tetapi, menurut Sayyid Muhammad anjuran membaca al-Qur’an lebih ditekankan lagi pada bulan dan tempat yang mengandung keberkahan. Seperti bulan Ramadan dan bulan Syaban, Kota Makkah, Raudlah, dan lain sebagainya. (Syahr Sya’ban Madza fih, hlm. 10)
Dengan mengutip hadis dlaif (lemah) yang masih bisa dijadikan sandaran untuk meraih fadilah laku amal, Sayyid Muhammad menghadirkan riwayat Anas bin Malik:
“Ketika memasuki bulan Syaban, orang-orang muslim sibuk membaktikan diri di depan mushaf dan mereka membacanya, mereka juga mengeluarkan zakat yang diberikan kepada orang-orang lemah dan miskin agar mereka mampu menjalani puasa di bulan Ramadan.” (Syahr Syaban Madza fih, hlm. 10)
Mudah-mudahan Allah SWT mempermudah kita dengan memberi hidayah taufik, serta pertolongan supaya kita dapat sebanyak mungkin bersalawat kepada Nabi dan banyak membaca Al-Qur’an.
(Ilham Fikri/Angga)