JAKARTA— Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Tentara Nasional Indonesia TNI menggelar doa bersama untuk korban kebakaran yang terjadi di Depo Plumpang, Jakarta Utara.
Hadir dalam acara tersebut Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis, Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi beserta jajarannya, Corporatte Secretary Pertamina Brahmantya S Poerwadi, Executive General Manager Pertamina Rigion JJB, Deny Djukardi di RPTRA Rasela, Jakarta Utara, Senin (6/3/2023).
“Ya malam ini kita takziyah, takziyah itu artinya kita datang orang yang kena musibah kematian. Nah, dengan adanya musibah di plumpang ini kita ikut berduka cinta dan berbagi sehingga datang ke tempat yang kedua merupakan kebahagiaan bagi kita bisa ikut bersama sama dengan masyarakat yang terkena musibah dan bisa menyampai memanjatkan doa,” kata Kiai Cholil.
Dia mengatakan, pihaknya juga memanjatkan doa, mudah-mudahan yang ditinggalkan juga diberikan kesabaran dan kekuatan dan mudah mudahan musibah ini dijadikan sarana untuk muhasabah lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan memantapkan iman sehingga Allah SWT memberikan hidayah-Nya.
“Jadi malam ini kami bersama dari MUI tingkat pusat, provinsi dan kabupaten kota bahkan kecamatan di tempat musibah ini berdoa bersama dengan TNI AD, TNI AU dan AL bersama dengan aparat kepolisian dan juga dengan seluruh aparat yang mewakili dari kabupaten, kota atau dari kota madya Jakarta Utara, mudah mudahan dengan bersama ini musibah dijadikan sebagai hidayah dan dijadikan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, musibah ini adalah musibah kita semua dan mudah mudahan juga menjadi sarana persatuan dari seluruh elemen masyarakat,” ujar dia.
Kiai Cholil menyatakan, membantu korban musibah menjadi tugas bersama tidak hanya satu perusahaan Pertamina. Bantuan bisa diberikan siapa saja. Dari MUI misalnya, membantu para korban dengan membuka Posko.
“Jadi kita berbagi bersama ya ini musibah kita semua dan kita sebagai warga negara ukhuwah wathaniyah. Maka tanpa membedakan ras, suku dan agama kita bantuannya apalagi kita juga mengedepankan ukhuwah basyariyah persaudaraan sesama manusia siapapun yang kena musibah, tanpa agamanya kita bantu. Tapi dengan kegiatan taziyah doa ini khusus bagi yang beragama Islam. Kita doakan dengan cara Islam baca yasin, tahlil, dan doa kepada orang yang sudah wafat karena musibah ini dan keluarga yang ditinggalkan. Mudah mudahan negeri kita orang orang ini,” ujar dia.
Jajaran Tantara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat, Laut dan Udara turut hadir dalam acara tersebut, selain membantu korban terdampak kebakaran Depo Pelumpang mereka juga memberikan doa yang terbaik.
“Intiya pada kegiatan ini, saya mohonkan kepada kita semua untuk niatkan semoga saudara-saudara kita yang jadi korban bisa mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Allah SWT, karena ini bukan maunya siapa-siapa, ini sudah kejadian, sebagai evaluasi kita kedepan dan semoga diampuni dosa-dosanya, kemudian kita semua juga lebih waspada dalam menyikapi situasi-situasi yang ada saat ini,” kata Waaster Kasad Bidang Tahwil Komsos, Brigjen TNI Yudianto Putra Jaya.
Yudianto menyampaikan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Dudung Abdurachman juga turut menyampaikan belasungkawa duka yang mendalam atas musibah tersebut dan mendoakan untuk korban yang meninggal dan keluarga korban agar kuat dan tabah.
“Itu yang perlu saya sampaikan, rasa hormat yang mendalam, rasa duka yang mendalam dari bapak kasad terhadap musibah yang kita hadapi bersama ini,”ucap Yudianto menyampaikan pesan Kasad Dudung Abdurachman.
Pada kesempatan yang sama Corporatte Secretary Pertamina, Brahmantya S Poerwadi, menyampaikan pesan yang mendalam dia berharap dari musibah bisa mendapatkan hikmah.
“Tentunya kondisi ini tidak ada satupun yang menginginkan untuk terjadi, dan marilah kita senantiasa mengaambil hikmah atas peristiwa ini. Tentunya yang terutama bagi kami, dan kami juga menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penanganan pada saat kejadian dan pasca kejadian yang sampai dengan saat ini masih berlangsung,” kata dia. (Junaidi, ed: Nashih)