JAKARTA— 7 Februari selain menjadi hari besar bagi NU juga hari spesial untuk Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud. 7 Februari merupakan peringatan resepsi Satu Abad NU di Sidoarjo yang berlangsung dua puluh empat jam penuh. Sementara bagi Kiai Masudi, 7 Februari adalah tanggal kelahirannya.
“7 Februari ini usia saya setengah abad lebih sedikit, alhamdulillah dan terimakasih kepada semua yang telah mendoakan saya tepat pada harlah satu abad NU ini, ” ujarnya Selasa (07/02/2023) di sela-sela aktivitasnya dalam peringatan 100 tahun NU di Sidoarjo.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Marsudi menyampaikan, dirinya bahagia dan bersyukur karena NU berusia satu abad. Menurutnya, NU telah berkontribusi menjaga NKRI lebih dari satu abad. NU juga berkontribusi dalam mengawal pembangunan bangsa.
“Kerja menjaga NKRI dan mengusir penjajah, mengisi pembangunan negara, sudah dilakukan NU dalam perjalannya. Menjaga dan merawat NRKI harus teap digaugnkan dan digelorakan agar semangat menjaga NKRI tidak bergeser, ” ungkapnya.
Sosok yang pernah menjadi Ketua PBNU ini menyampaikan, warga NU mengakar sampai RT/RW bahkan internasional. Ketokohan di evel RT/RW disebut dengan anak ranting. NU juga punya pusat dakwah di masjid-masjid dan mushola. Ada sekitar 800 ribu Masjid yang dikelol oleh NU.
Kader NU, kata dia, juga menyebar di berbagai elemen masyarakat mulai dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Semua lapisan itu bekerjasama untuk menjaga NU dan NKRI.
“Ketika yang demikian maka kader-kader NU bisa menyebar, kita mempunyai DPR, Gubernur, Walikota dan Bupati yang NU lebih banyak dari partai-partai, nah di sinilah kemudian bahumembahu untuk tetap menjaga Nahdlatul Ulama dan NKRI eksisting dari ranting sampai ke PBNU dan Internasional,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Darul Uchwah ini. (Junaidi/Azhar)