JAKARTA— Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ir Nuruzzaman, menyatakan Negara Indonesia ini harus bergerak bersama membangun kawasan industri halal.
“Karena mayoritas penduduk di Indonesia adalah Muslim,” kata Kiai Nuruzzaman saat diwawancarai MUIDigital melalui whatsApp, Sabtu (21/1/2023).
Kiai Nuruzzaman juga menegaskan bahwa kawasan industri halal tersebut itu nantinya akan membantu keberlanjutan hidup masyarakat pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Akan tetapi persoalan krusial pada saat ini adalah masyarakat atau umatnya masih terbelah dalam membangun kekuatan ekonomi,” tutur dia.
Kiai Nuruzzaman juga menuturkan bahwa Allah SWT pun juga berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 261:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Mahamengetahui”.
“Dari ayat tadi mengajarkan bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk bersedekah. Selain itu kita harus kolaborasi dan tolong menolong demi menguatkan kebangkitan umat,” kata dia sembari optimistis jika ini bisa diselesaikan maka umat ini akan maju.
Pada akhir perbincangan, Kiai Nuruzzaman memberikan 3 solusi untuk menyelesaikan persoalan ekonomi krusial saat ini yaitu pertama, masyarakat atau umat ini harus melakukan kesepakatan dan kesepahaman mengenai edukasi tentang sebenarnya ekonomi syariah itu sudah komprehensif atau belum.
“Jadi bukan sekadar bisnis moneter saja, melainkan harus dilakukan pencerahan, dan masjid bisa menjadi titik cerahnya,” ujar dia.
Kedua, perlu adanya perbaikan akhlak pada seluruh identitas ekonomi di Indonesia, baik itu UMKM maupun perusahaan besar.
“Jadi saya kira menteri BUMN, harus punya tagline tentang akhlak yang harus didalami, serta harus dieksekusi, agar nantinya UMKM ini bisa menjadi kuat,” kata dia menyarankan.
Ketiga, mengoptimalkan kedaulatan pangan, energi, dan marwah ummat atau bisa di tagline “The Nation Food, Energy, Enviroment, Dignity” (FEED). “FEED ini akan kita adakan kerja sama dengan ormas-ormas keislaman lainnya,” tutupnya. (Ratna, ed: Nashih)