JAKARTA— Mantan Menteri Agama Maladewa Dr Mohamed Shaheen Ali Saeed dan rombongan bersilaturahim dengan jajaran pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kantor MUI, Jakarta, Rabu (11/1/23).
Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan dan sejumlah pimpinan antara lain Ketua MUI Buya KH Yusnar Yusuf dan Ketua MUI Bidang Kaderisasi KH Abdullah Djaidi, menyambut hangat para tamu.
Dalam kesempatan itu, Dr Mohamed Shaheen Ali Saeed yang juga pendiri Hajj Corporation, Islamic Bank, Waqaf Fund Maladewa menyampaikan pesan Presiden Maladewa, Ibrahim Mohamed Solih untuk meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Pesan ini sebagai tindaklajuti dari pembicaraan Duta Besar RI untuk Maladewa (non-residen), Dewi Gustina Tobing, pasca upacara penyerahan surat-surat kepercayaan pada 2022 lalu.
“Kami sangat berterimakasih atas kunjungan dan sambutan hangat ini. Indonesia adalah jantung Islam, dalam maknaan sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar. Kami ingin senantiasi berhubungan baik dan jalin kerja sama” kata Shaheen yang juga penasihat Bank Central Maladewa ini.
Buya Amiryah mendorong agar Dubes Dewi mampu peningkatan hubungan antarmasyarakat atau people-to-people relations.
“Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan Maladewa mayoritas beragam Islam terdapat hubungan sejarah, budaya yang terjalin sejak lama akan menjadi kekuatan dalam meningkatkan aktifitas people-to-people” kata Buya Amirsyah.
Dia mengatakan kedua negara penting melakukan peningkatan hubungan perdagangan.
“Volume perdagangan Indonesia-Maladewa data (2021) senilai 40,8 juta dolar AS, dengan surplus bagi Indonesia sebesar 39,5 juta dolar AS,” tutur dia.
Buya Amirsyah menjelaskan, kedua negara harus saling memperkuat sektor ekonomi melalui wisata halal dan kuliner halal karena potensi perikanan yang besar.
Karena Negara ini, kata dia, sangat dikenal memiliki banyak pantai yang indah dan pemandangan bawah laut yang menarik kurang lebih 700 ribu turis setiap tahunnya karena potensi parisata dan hasil pengelolaan ikan sehingga menjadikan Maladewa salah satu eksportir ikan ke beberapa negara Asia dan Eropa.
“Untuk itu kedepan perlu kerja sama peningkatan bidang pendidikan, kebudayaan, dan dakwah,” kata Amirsyah.
Seperti diketahui Republik Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol (suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di Samudra Hindia.
Posisi negara sebagai destinasi pariwisata terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka. Negara ini memiliki 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol administratif dan 1 kota.
Maladewa merupakan negara dengan populasi dan luas wilayah terkecil di kawasan Asia serta berpenduduk 100 persen beragama Islam masjid sekitar 1000 unit. (Yanuardi, ed: Nashih)