JAKARTA — Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan menyampaikan bahwa dalam menghadapi krisis global bisa dengan cara KIS (Komitmen, Inovasi, dan Kolaborasi).
“Saya mengapresiasi KIS karena bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang,” kata Buya saat diwawancarai oleh MUIDigital melalui whatsApp, Selasa (03/01/2023).
“Sebenarnya sejak awal bangsa Indonesia juga telah berhasil menghadapi berbagai krisis,” lanjutnya.
Buya juga menuturkan bahwa para ulama dan para syuhada terdahulu juga banyak mengorbankan segala kemampuan, jiwa, dan raga demi memperjuangkan, mengisi kemerdekaan serta mengawal reformasi.
“Masalahnya saat ini perjuangan untuk memulihkan bangsa Indonesia dari multikrisis itu perlu dana tidak seperti dulu perjuangannya tanpa pamrih,” tuturnya.
“Karena yang terjadi saat ini banyak yang lebih mengedepankan kepentingan kelompok dan golongan (ananiyah hisbiyah),” tambahnya
Dengan demikian Buya Amirsyah mengajak semua pihak agar selalu optimistis dan realistis dalam menghadapi krisis global tersebut.
Selain itu Buya Amirsyah juga mengatakan bahwa seluruh komponen bangsa harus kembali kepada jati dirinya sebagai pejuang untuk memulihkan krisis global yang kini tengah dihadapi bangsa Indonesia.
“Semoga Allah memberikan kekuatan kepada ummat dan bangsa Indonesia dalam menghadapi krisis tersebut,” pungkasnya.
Menutup pemaparannya Buya Amirsyah memberikan amanat kepada ummat manusia, diantaranya:
Pertama, mengajak masyakat bekerja keras menggalang persatuan dan kesatuan bangsa guna mewujudkan kerukunan umat beragama, sebagai modal sosial (social kapital) menjadi bangsa yang rukun, ramah sehingga mendapat kepercayaan kepada dunia internasional sebagai bangsa yang aman dan damai.
Kedua, mengajak masyakat menghadapi 2024 memperkuat sumber daya manusia (SDM) sebagai modal kemanusiaan (human capital) memperkuat ukhuwah sesama umat manusia (insaniyah), sehingga dapat memanfaatkan bonus demografi menjadi ujung tombak memperkuat daya saing bangsa dalam melakukan pemilihan Pimpinan nasional dalam Pilpres dan Pileg.
Dalam konteksnya ini Buya Amirsyah berharap kepada masyarakat agar menjadikan 2024 sebagai ajang demokrasi yang jujur dan adil (Jurdil) untuk memilih pemimpin yang memiliki integritas dan kapasitas serta aksebtabitas.
“Dalam rangka membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabat dan berdaulat,” tutupnya.
(Ratna/Fakhruddin)