JAKARTA— Akademisi Univeritas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga Ketua MUI Bidang Fatwa KH Asrorun Niam Sholeh berhasil meraih jabatan guru besar bidang ilmu fikih pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
UIN Jakarta kembali menambah jumlah guru besar barunya setelah dosen Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Jakarta yang kini menjabat sebagai Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora , Dr Asrorun Niam Sholeh, MA, diangkat menjadi guru besar ilmu fikih.
Surat Pengangkatannya ditandatangani Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan diserahkan usai Upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI di Jakarta, Selasa (3/1/2023).
Usai penyerahan SK Guru Besar, Niam yang juga Ketua MUI Bidang Fatwa ini menyampaikan ucapan terima kasih dan menilainya sebagai wujud pengakuan akademik yang harus dipertanggungjawabkan.
“Jabatan guru besar ini sebagai amanah yang menuntut adanya tanggung jawab. Ini di satu sisi sebagai pengakuan atas capaian akademik, tapi di sisi lain ada tanggung jawab untuk terus meningkatkan kapasitas dan kontribusi akademik, sehingga meningkatkan perkhidmatan dalam mewujudkan kemaslahatan yang lebih luas”, ujar Kiai Niam, dalam keterangannya kepada MUIDigital.
Pencapaian jabatan akademik ini sebagai bentuk pengakuan atas konsistensi Niam di bidang akademik, meski dia banyak berkiprah di pemerintahan dan berbagai ruang perkhidmatan. “Meski secara formal selama ini saya memperoleh penugasan di luar kampus, namun selama ini saya tidak pernah meninggalkan dunia akademik, masih terus mengajar. Gen saya adalah gen kampus,” ujar dia.
Doktor bidang hukum Islam ini selama ini memperoleh penugasan di berbagai bidang perkhidmatan. Selama dua periode diberi amanah sebagai Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), sebagai Ketua KPAI hingga 2017. Setelah itu Niam diberikan amanah sebagai Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora, hingga kini. Selama penugasa tersebut, Kiai Niam tidak pernah meninggalkan aktivitas Tri Darma Perguruan Tinggi, termasuk mengajar di kampus. Dia juga aktif menulis dan mempublikasikannya dalam bentuk opini media massa, artikel jurnal, dan juga dalam bentuk buku.
Kiai Niam juga dikenal sebagai sosok di balik lahirnya fatwa-fatwa MUI. Ia menjadi pengurus Komisi Fatwa MUI sejak 2005, sebagai Wakil Sekretaris dan kemudian sebagai Sekretaris Komisi Fatwa selama sepuluh tahun. Saat ini dia mengemban amanah sebagai Ketua MUI Bidang Fatwa.
Pengangkatan Niam sebagai guru besar dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Agama RI (SK Menag) tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional tanggal 31 Oktober 2022. Dalam SK tersebut, Niam dinyatakan terhitung mulai 1 Oktober 2022 dinaikkan jabatannya menjadi Guru Besar/Profesor dalam bidang Ilmu Fikih.
Kiai Niam yang merupakan doktor jebolan Sekolah Pascasarjana UIN Jakarta ini memfokuskan diri pada kajian fatwa dan hukum Islam. Bahkan, Niam dikenal sebagai “penyambung lidah fatwa” karena perannya dalam menyampaikan fatwa-fatwa MUI terkait dengan berbagai persoalan keagamaan, keumatan, dan kebangsaan.
Kiai Niam menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh sivitas akademika UIN Jakarta hingga ia bisa mencapai jabatan akademik guru besar. Ia juga berharap pengangkatannya sebagai guru besar semakin memotivasinya dalam memperkuat kontribusi akademik di bidang fatwa dan hukum Islam dan menerjemahkan kontribusi akademik tersebut dalam mewujudkan kemaslahatan umat dan bangsa.
“Terima kasih atas tahniah, support, dan doanya. Semoga manfaat dan maslahat,” ujarnya.
Hadir dalam penyerahan SK Guru Besar tersebut Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Ali Ramdhani, Direktur Pendidikan Tinggi Syafii, Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Islam Rahmat Mulyana, dan para pejabat di lingkungan Kementerian Agama. (Azhar, ed: Nashih)