JAKARTA— Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Pelatihan Kepemimpinan Milenial pada Era Digital Milenial yang berlangsung di Oasis Amir Hotel Meutia, Jakarta, pada 23 sampai 24 Desember 2022.
Kegiatan bertajuk “Transformasi Digital Islam Wasathiyah untuk Peradaban Global” dalam rangka memperkuat kemampuan lepemimpinan milenial pada era digital tersebut, dihadiri oleh peserta kalangan milenial yang terdiri dari KBL internal MUI, pengurus Infokom MUI Pusat dan Jabodetabek, serta perwakilan universitas dan organisasi masyarakat.
Ketua Komisi Infokom MUI, Mabroer MS, menyatakan pihaknya ingin meluruskan untuk kesadaran bersama-sama untuk membangun perdaban Islam kedepannya.
Tren generasi muda zaman sekarang sangat eksklusif. Tahun depan akan ada digital community islamy di Jawa Barat dibantu kawasan Asia Tenggara.
“Salah satu agenda kita saat ini adalah mengembalikan makna jihad yang sebenarnya, jadi jihad bukan hanya sebagai takbir, melainkan mempunya banyak makna,” kata dia.
Dia menyebut hampir 80 persen paham yang berkembang di medsos belum wasathiyyah. Dimana banyak sekarang orang menggunakan medsos untuk menggunjing orang lain. “Padahal .enggunakan medsos itu harus bijak dan harus menhasilkan konten yang positif,” tutur dia.
Peran kepemimpinan milenial pada era digital, Mabroer menuturkan, salah satunya adalah, mewujudkan ekosistem kepemimpinan yaitu sistem yang saling terhubung membentuk siklus dalam kepemimpinan dengan melibatkan budaya, interaksi, hubungan, dan proses yang saling terkait dengan basis kelompok kekuatan yang menghasilkan kepemimpinan kuat.
Menurut Mabrur, model ekosistem kepemimpinan ini merupakan transformasi perwujudan pemikiran secara indivual (ego) menjadi pemikiran secara kolaboratif suatu ekosistem dengan cakupan permasalahan dan penyelesaiannya yang lebih luas.
Kiai Mabroer berharap melalui kegiatan ini dapat menghasilkan satu simpul penguatan Islam wasathi di dunia digital khususnya di Kepemimpinan pada milenial.Kaum milenial sebagai generasi muda penerus bangsa. (Siti Nurmah Putriani, ed Nashih).