BEKASI— Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh, berpesan kepada 43 wisudawan Pendidikan Kader Ulama MUI Kota Bekasi agar menanamkan nilai Islam Wasathiyah kepada masyarakat. Hal itu dia sampaikan dalam wisuda angkatan ke-2 PKU MUI Kota Bekasi, Rabu (21/12) di Masjid Nurul Islam KH Noer Ali, Kota Bekasi.
Kiai Niam menyampaikan, Islam Wasathiyah ini menjadi kesepakatan dalam Musyawarah Nasional (Munas) MUI ke-IX di Surabaya pada 2015.
“Pemahaman dan praktik amaliyah keagamaan Islam Wasathiyah memiliki ciri-ciri mengambil jalan tengah, berkeseimbangan, lurus dan tegas, toleransi, egaliter, musyawarah, reformais, mendahulukan prioritas, dinamis dan inovatif, serta berkeadaban, ” ujarnya.
Dia menilai, Islam Wasathiyah yang dicanangkan MUI itu solusi masalah kebangsaan dan dunia terkini.
“Islam Wasathiyah wajib diamalkan secara istiqomah oleh umat Islam seluruh dunia untuk kehidupan madani, sebuah kehidupan keagamaan berkemajuan dan toleran, masyarakat damai saling menghargai, kehidupan kebangsaan inklusif, serta terciptanya negra demokratis dan sesuai hukum (nomokratis), ” ujarnya.
Islam wasathiyah ini, ujar dia, mendukung ikhtiar bersama umat Islam di Indonesia. Konsep ini bisa mengokohkan dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia berlandaskan keadilan dan keadaban dalam wadah NKRI.
“Munas MUI IX di Surabaya itu menyerukan umat Islam menghayati dan mengamalkan Islam Wasathiyah sebagai bentuk kecintaan umat demi terwujudnya tata dunia yang damai, adil, dan berkeadaban, ” ungkap pria yang ketika masih mahasiswa lulus PKU MUI Pusat ini.
Selain Kiai Niam, kegiatan ini juga dihadiri PLT Walikota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono, Ketua Umum MUI Jawa Barat Prof Rachmat Syafei, Ketua Umum MUI Kota Bekasi KH Mir’an Syamsuri, Pengurus MUI Kota Bekasi, serta Pengurus MUI Kecamatan seluruh Kota Bekasi.
Ketua MUI Jabar, Prof Rachmat Syafei berpesan agar wisudawan bangga dengan apa yang mereka raih. Pasalnya, kata dia, lulus PKU MUI merupakan salah satu tanda bukti lulus kader ulama.
“Menghidupkan Islam Wasathiyah pasti penuh tantangan, maka dalam menghadapi itu butuh keyakinan bahwa ini adalah ibadah, ” ujarnya.
Ketua MUI Kota Bekasi, KH Mir’an Syamsuri, berpesan agar wisudawan pandai menjaga diri di masyarakat sesuai slogan himayatul ummah, himayatut din, dan himayatut daulah.
“Kader ulama wajib menjaga keutuhan, ketenangan, kedamaian, dan jangan sampai larut terbawa arus menjadi provokator dan pencipta kegaduhan, ” ungkap dia. (Azhar)