JAKARTA— Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) mendukung tumbuh kembangnya usaha mikro kecil menengah (UMKM) melalui peningkatan capacity building salah satunya adalah pelatihan produk halal berbasis syariah.
“Ini adalah modul yang kita bangun bersama untuk membantu meningkatkan kapasitas UMKM,” kata Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Putu Radhiwiyasa, dalam sesi dialog Kongres Muslimah Indonesia (KMI) III Komisi Perempuan, Remaja, Dan Keluarga, Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Jakarta, Selasa (21/12/2022).
Dalam kesempatan itu, terkait dengan dukungan pendanaan UMKM dia mengusulkan UMKM dapat mendapatkan pembiayaan dari saham atau sukuk sehingga ada alternatif pembiayaan selain perbankan. Ekosistem ini bisa digagas bersama dengan Baznas, bank syariah. “Ini mungkin ke depan perlu didalami,” kata dia.
Dia menjelaskan ada 4 juta usaha mikro dengan omzet sampai Rp5M, usaha menengah dengan jumlah 44 Ribu. Dia menjelaskan 99,9 persen lapangan pekerjaan masuk pada kategori UMKM. Ini berkontribusi pada PDB hingga 60,5 persen. “Kalau UMKM sukses berpengaruh pada PDB,” kata dia.
Putu optimistis, meskipun tingkat pertumbuhan ekonomi rata-rata berbagai negara menurun, tetapi justru Indonesia masih terjadi peningkatan, artinya kita mengalami recovery dengan pertumbuhan PDB di atas 5 persen. “Insya Allah dari data ini kita terhindar dari resesi,” ujar dia.
Sementara itu, Kongres Muslimah Indonesia (KMI) ke-3 menyoroti isu peran dan kontribusi perempuan pasca pandemi Covid-19.
Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dr Siti Ma’rifah, menyebutkan KMI ke-3 menjadi wadah komunikasi dan informasi dalam mendukung eksistensi perempuan, remaja, anak, dan ketahanan keluarga.
“Dalam forum ini kami turut mengundang narasumber yang ahli dalam berbagai bidang baik politik, sosial, buaya, kesehatan, dan ekonomi Syariah khususnya pasca pandemi,” jelas Siti Ma’rifah yang juga merupakan Ketua Panitia Kongres, Senin (19/12/2022).
Tak hanya narasumber dari Indonesia, Siti Ma’rifah menuturkan turut hadir pula narasumber dari enam negara sahabat yakni Amerika Serikat, Finlandia, Maroko, Tunisia, Mesir, dan Malaysia yang akan meramaikan sesi diskusi panel.
“Kongres terdiri atas empat panel utama yang akan membahas ragam isu strategis mengenai peran dan kontribusi perempuan dalam bidang politik, sosial, budaya, pendidikan, kesehatan, serta sains teknologi,” katanya.
“Melalui kongres ini, akan dirumuskan apa saja peran dan kontribusi yang dapat membawa kemaslahatan, keadilan, kesejahteraan khususnya bagi perempuan dan keluarga, serta umumnya bagi umat, bangsa, dan negara,” sambungnya.
Kongres yang dilaksanakan pada tanggal 19-21 Desember 2022, di Hotel Sari Pacific, Jakarta tersebut, dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden Prof Dr (HC) KH Ma’ruf Amin, Senin (19/12/2022).
Selain itu, sekitar 400 peserta hadir secara hybrid dari berbagai unsur, seperti tokoh perempuan dan Muslimah Indonesia, tokoh perempuan dari negara OKI, pimpinan ormas perempuan, pimpinan Komisi PRK MUI se-Indonesia, budayawan, pemuda, akademisi, dan media. (Siti Nurmah Putriani/ Isyatami Auliya, ed: Nashih)