JAKARTA— Sekjen MUI Buya Dr Amirsyah Tambunan menutup resmi acara Nasional BMT Summit II yang digelar Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI pada Ahad (18/12/2022) lalu.
Dalam Optimalisasi Peran BMT Menggerakkan Sektor Riil dalam Upaya Kedaulatan Pangan” itu, Buya Amirsyah mengatakan kedepan BMT dengan dasar hukum Koperasi dapat di perkuat melalui payung hukum terkait rekomendasi BMT Summit untuk penguatan kelembagan BMT dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah.
Dia menjelaskan BMT Summit II mendorong MUI sebagai inisiatif penyusunan Rancangan Undang Undang tentang Keuangan Mikro Syariah dan Rancangan Undang-Undang tentang Koperasi Syariah sehingga penguatan kelembagaan BMT dapat berjalan.
Lebih lanjut, Buya Amirsyah mengatakan hingga kini BMT telah mempunyai aset sekitar 32 T seluruh Indonesia. Untuk itu BMT perlu meningkatkan kepercayaan sehingga modal sosial (social capital) dan modal sumber daya manusia (human capital) akan dapat mengkapitalisasi BMT karena sumber daya alam Indonesia yang kaya.
“Karena hingga kini, Perhimpunan BMT Indonesia memiliki anggota sekitar 322 BMT di sejumlah provinsi dengan total anggota sebanyak 4 juta orang dan 1.610 pasar tradisional,” ujar dia, dalam keterangannya kepada MUIDIgital, Selasa (20/12/2022).
BMT Summit II yang berlangsung 17-18 Desember 2022 di Hotel Redtop Jakarta ini mencetuskan sejumlah rekomendasi yaitu sebagai berikut:
Pertama, mendesak pemerintah untuk memperhatikan dan mengakomodir aspirasi BMT sebagai lembaga pengembangan ekonomi rakyat agar melahirkan regulasi yang berpihak pada penguatan kelembagaan BMT, khususnya dalam penyusunan aturan turunan terkait UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK) yang telah di sahkan.
Kedua, mendorong pemerintah untuk melibatkan BMT dalam berbagai kebijakan dan implementasi program yang berkaitan dengan pengembangan ekonomi rakyat.
Ketiga, mendorong lembaga pengelola dana umat Islam untuk membangun kemitraan dengan BMT dalam pengembangan program pemberdayaan ekonomi umat.
Keempat, membangun kedaulatan pangan, meminta Pemerintah untuk memprioritaskan penyerapan produk pertanian dalam negeri serta secara serius melakukan mengendalikan impor produk pangan.
Atas dasar itu BMT Summit II melihat pentingnya membentuk Forum Baitul Maal Indonesia (FBI) untuk menindaklanjuti sejumlah rekomendasi yang dapat memajukan BMT sehingga BMT menjadi basis ekonomi masyarakat yang dapat mencegah akibat krisis ekonomi global.
Kegiatan ini dihadiri pelaku usaha, berbagai pakar, elemen penggerak BMT serta stakeholders lembaga keuangan mikro syariah.