JAKARTA— Persatuan Gereja Indonesia (PGI) hadir dalam Acara Refleksi Akhir Tahun Tema “Dialog Tokoh Lintas Agama untuk Tata Ruang dan Lingkungan yang Sehat”.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komisi Kerukunan Antar Umat Beragama (KAUB) dan Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup (LPLH SDA) MUI.
Sekretaris Eksekutif PGI, Jimmy Sormin menyampaikan Indonesia harus memiliki perhatian untuk program ramah lingkungan lintas iman.
Dia menyampaikan, keberadaan enam agama di Indonesia bisa membuat keseimbangan lingkungan yang mengagumkan. Dia pun menyatakan lembaganya siap bekerjasama dengan majelis agama lintas iman termasuk MUI.
Selama ini, kata dia, banyak masalah lingkungan yang tidak lepas dari campur tangan manusia.
“Jika dicari akar permasalahannya, bencana ini terkait erat dengan pola perilaku, konsumsi dan gaya hidup yang tidak ramah lingkungan, ” ujarnya Ahad (11/12) dalam dialog Refleksi Akhir Tahun bertema “Dialog Tokoh Lintas Agama untuk Tata Ruang dan Lingkungan yang Sehat” di Joglo Nusantara, Depok.
Dia mengatakan, bencana merupakan ulah manusia. Manusia memiliki tanggung jawab bersama memastikan bahwa bumi sebagai sumber kehidupan tetap ada dan tidak hancur.
“Sebagai pihak yang diberikan mandat untuk menjaga dan memelihara bumi dengan segala isinya, maka orang Kristen seharusnya berperan dalam menekan laju krisis ekologis dimulai dari rumah dan lingkungan di mana gereja berada, ” ungkap dia.
“Keseimbangan itu tidak dipengaruhi upaya kita untuk mengkonservasi, bumi punya caranya sendiri dengan perubahan iklim ini, ” imbuh dia.
Dia mengingatkan agar berbagai ormas beragama tidak berpuas diri dengan capaian membangun kehidupan ramah lingkungan.
“Majelis keagamaan telah mendukung segala jenis upaya untuk meningkatkan lingkungan, lambat laun kesadaran kita semakin bertumbuh dengan program gereja jaga lingkungan, ” ujarnya.
(Siti Nurmah Putriani/Azhar)