JAKARTA— Ketua Pengarah Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) , KH Sodikun menyampaikan bahwa salah satu hancurnya umat itu karena adanya narkoba.
“Kita tidak akan memproduk umat yang khairo ummatin kalau masih ada narkoba, Kita juga tidak bisa memproduk anak bangsa yang berkualitas yang siap bersaing kedepan kalau masih ada narkoba,” kata dia dalam Pembukaan Rakornas Ganas Annar di Gedung Hotel Lama, Semarang, Selasa (29/11/2022).
Menurut Kiai Sodikun, narkoba ini tidak main-main. Ini masalah keumatan yang sangat prinsipal, yang sangat fundamental, yang sangat luar biasa, yang harus kita cari solusinya bersama-sama.
Bahkan, salah satu daerah di Amerika Serikat itu sangat menyedihkan, sangat memperihatinkan. Didapati manusia yang sudah dikendalikan oleh narkoba. Itu adalah manusia, tapi wujudnya bukan manusia, karena gerakan tubuhnya yang sangat mengerikan.
“Dalam satu tahun 1 miliar dolar AS yang dihabiskan untuk mengantisipasi dan menanggulangi bahayanya narkoba,” tuturnya.
“Jika narkoba ini dikaitkan dengan perspektif bisnis, maka akan lebih dahsyat lagi Indonesia,” ujar dia.
Dia juga mengatakan bahwa bagaimana pun keadaan bangsa kita, tapi dalam paradigma yang dibangunMajelis Ulama Indonesia (MUI) ini merupakan ranah jihad atau ranah amal ma’ruf nahi munkar.
Dengan demikian, maka sangatlah bijak sekali jika Badan Narkotika Nasional (BNN) tidak melegalisasikan narkoba dalam bentuk apapun di Tanah Air tercinta Indonesia.
Kiai Sodikun mengajak ‘perang semesta’ memerangi narkoba, dengan cara mempersempit gerak mereka.
“Ditambah harus ada edukasi untuk anak bangsa juga agar mereka menjadi tangguh dan tidak akan mudah terpengaruh,” tutur dia.
Ketua Ganas Annar MUI, Titik Nurhayati, menyampaikan Rakornas yang digelar di provinsi ini merupakan pertama kali dilakukan.
Selain itu, kegiatan yang bertajuk: Sinergi dan Optimalisasi Jaringan Kerja Sama Lembaga Ganas Annar MUI dalam Mewujudkan Indonesia Bersih dari Narkoba ini bukanlah tema yang singkat.
“Namun ini bagaimana komitmen konsistensi kita yang sangat kuat yang harus dibentuk dengan berbagai dinamika,” ujarnya.
“Sehingga Rakornas Ganas Annar MUI ini akan membuat suatu keputusan program kerja untuk tahun depan,” sambungnya.
Dia mengungkapkan bahwa pelaksanaan Rakornas juga tidak mudah karena berbagai dinamika yang dihadapinya. (Ratna/ Sadam Al-Ghifari, ed: Nashih)