JAKARTA—Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengajak segenap elemen masyarakat tak terkecuali para ulama untuk bersama-sama memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Menurut Ganjar, ekosistem pasar gelap transaksi narkoba begitu menggiurkan dalam menawarkan keuntungan. Tidak jarang beberapa kalangan, bahkan oknum pemerintah sekalipun ikut terjerumus dalam lingkaran sistem bisnis narkoba ini.
Tidak jarang, dalam tahap penindakan oleh aperatur pemerintah terhadap beberapa pihak masih didapati transaksi sogok-menyogok antara pihak bersangkutan dengan pihak pemerintah yang berwenang.
“Pihak dan jejaring terkait tuh pasti nyogok, di penyidikan, tingkat pengadilan sampai Mahkamah Agung, hingga sampai eksekusi pun mereka nyogok,” kata Ganjar dalam kegiatan Pembukaan Rakornas Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Gedung Hotel Lama, Semarang, Selasa (29/11/2022).
Di Jawa Tengah saja, kata Ganjar, dalam rentang Januari-Juli Polisi Daerah Jawa Tengah sudah menangani kasus sebanyak 1115 kasus dengan jumlah tersangka 1426, kemudian juga pada Agustus sebanyak 176 kasus dengan jumlah tersangka 222.
Terlebih berdasarkan laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga melaporkan sebanyak 82,4 persen anak berstatus sebagai pemakai, 47,1 persen sebagai pengedar, dan 31,4 persen sebagai kurir.
“Ini anak loh, mengerikan. Sepinter apapun sekolahnya, kalo kenak beginian pasti rusak,” ucap Ganjar.
Pria yang masih menjabat sebagai Gubernur itu berharap bisa memberdayakan media sosial (medsos) sebagai media kampanye tentang bahayanya narkoba, mulai dari jenis-jenis narkotika, pihak yang terlibat, kerugian, dan kasus yang menjeratnya.
“Lebih baik kita pake kampanye itu, kegiatan ini perlu digas. semua pihak harus ngomong, terlebih di media sosial,” tutur Ganjar.
Dia berharap kegiatan Rakornas Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak hanya melahirkan rekomendasi bahaya narkoba, melainkan mampu memberantas laju bisnisnya.
“Saya berharap betul dari sini keluar pikiran-pikiran tidak hanya rekomendasi bahayanya saja, tapi mampu memberantas bisnisnya ini,” kata Ganjar.
Ketua Ganas Annar MUI, Titik Nurhayati, menyampaikan Rakornas yang digelar di provinsi ini merupakan pertama kali dilakukan.
Selain itu, kegiatan yang bertajuk: Sinergi dan Optimalisasi Jaringan Kerja Sama Lembaga Ganas Annar MUI dalam Mewujudkan Indonesia Bersih dari Narkoba ini bukanlah tema yang singkat.
“Namun ini bagaimana komitmen konsistensi kita yang sangat kuat yang harus dibentuk dengan berbagai dinamika,” ujarnya.
“Sehingga Rakornas Ganas Annar MUI ini akan membuat suatu keputusan program kerja untuk tahun depan,” sambungnya.
Dia mengungkapkan bahwa pelaksanaan Rakornas juga tidak mudah karena berbagai dinamika yang dihadapinya. (Sadam Al-Ghifari/ A Fahrur Rozi, ed: Nashih)