JAKARTA– Lembaga Penanggulangan Bencana Majelis Ulama Indonesia (LPB MUI) ingin menyadarkan umat bahwa bencana bukan semata-mata takdir, tetapi juga akibat perbuatan manusia. Dengan kesadaran seperti ini, ujar Ketua LPB MUI Prof Jafa Hafsah, akan muncul kesadaran preventif (mencegah) sehingga bencana tidak sampai terjadi.
“Kehadiran lembaga ini dalam rangka memikirkan dan terjun langsung kepada masyarakat serta umat, bagaimana menyikapi bencana, bagaimana kita memberikan kesadaran kepada umat bahwa bencana itu datang bukan sekedar takdir saja, tetapi itu ada hal-hal intervensi manusia, ” ujarnya di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Kamis (27/10).
Intervensi yang dilakukan oleh manusia itu, kata dia, menyebabkan terjadinya bencana. Padahal manusia dalam ajaran Islam dikatakan sebagai khalifah di atas muka bumi ini. Kehadiran Islam, kata dia, juga menjadi rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil aalamin).
Dia menyampaikan, kesadaran antipasi bencana itu harus tumbuh sejak muda. Karena itu, LPB MUI menjalin kerjasama dengan Universitas Ibnu Chaldun Jakarta untuk melatih 40 mahasiswa. Pelatihan berlangsung di Aula Buya Hamka, Kantor MUI Pusat, Jakarta pada Kamis 27 Oktober 2022.
Pelatihan ini tidak akan berhenti pada 40 mahasiwa Universitas Ibnu Chaldun saja, tetapi juga akan bertambah ke mahasiswa-mahasiswa universitas lain. 40 mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun Jakarta itu menjadi angkatan pertama. Pelatihan angkatan selanjutnya akan menunggu kerjasama LPB MUI dengan universitas-universitas lain khususnya di wilayah DKI Jakarta.
“Kami ingin, mahasiswa-mahasiswa itu mengetahui lebih awal dan memahami apa itu bencana, bagaimana menghindarinya sejak awal, serta bagaimana penanggulangannya, ” ujarnya. (Sadam/Azhar)
