JAKARTA– Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) MUI berencana menjadi melahirkan banyak kader penaggulangan bencana dari kalangan mahasiswa. Untuk itu, LPB MUI mulai menjajaki kerjasama dengan beberapa kampus untuk melatih mahasiswa. Universitas Ibnu Chaldun Jakarta menjadi kampus pertama yang diajak kerjasama oleh LPB MUI.
Wakil Ketua LPB MUI Prof Ahmad Syahid, menyampaikan wujud kerjasama ini salah satunya adalah pelatihan mitigasi (pencegahan) bencana pada 40 mahasiswa terpilih dari Universitas Ibnu Chaldun Jakarta. Menurutnya, pelatihan mitigasi bencana LPB MUI kepada mahasiswa ini baru pertama kali ini dilaksanakan.
“Kerja sama dalam bentuk pelatihan ini merupakan sebuah eksperimen untuk kerjasama dengan perguruan tinggi lainnya, khususnya di wilayah DKI Jakarta, ” ungkapnya Kamis (27/10) di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta.
“Kami terus menerus menggalang kerja sama itu menemukan semua pihak agar kesiap siagaan dan perubahan iklim bisa diantisipasi sejak dini, ” imbuhnya.
Dia menyebut, kegiatan yang melibatkan mahasiswa ini sebagai embrio, sekaligus mata air di masa depan dalam kesiapsiagaan bencana dan antisipasi perubahan iklim.
“Kita harapkan mereka bisa menggantikan peran generasi sebelumnya. Sejak awal, mahasiswa dididik dan dipahamkan tentang betapa pentingnya penanggulangan bencana ini,” tuturnya.
Apalagi, kata dia, bencana yang terjadi itu dibagi menjadi dua. Pertama, akibat dari perilaku manusia. Kedua, akibat alam.
“Menurut BNPB sekitar 85 persen itu adalah akibat dari perilaku manusia. Sementara 15 sampai 20 persen karena alam, ” jelasnya.
MUI, tegasnya, bertekad menjadi pionir dalam menjaga alam dan lingkungan dengan melibatkan perguruan tinggi, lembaga dan tokoh-tokoh agama.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Ibnu Chaldun Murtiman, mengatakan latihan ini merupakan kesempatan yang baik bagi para mahasiswa. Apalagi, kata Murtiman, kampusnya dipilih sebagai yang pertama dalam pelatihan tangguh bencana oleh LPB MUI.
Menurutnya, pelatihan ini merupakan hal baik yang diberikan kepada mahasiswanya sebagai bekal di masa depan. Murtiman menuturkan, kampusnya memiliki sekitar tiga ribu mahasiswa. Oleh karenanya, pelatihan tanggap bencana bagi 40 mahasiswanya masih dirasa kurang.
Dia menilai, ada beberapa mahasiswa di Universitas Ibnu Chaldun lainnya yang perlu diberikan pelatihan ini. Sehingga bisa membantu mengembangkan lembaga MUI ini.
“Mahasiswa-mahasiswa kami yang aktif ini kita didik sebagai kader LPB MUI di universitas Ibnu Chaldun. Kita berharap, kerjasama ini bisa mengembangkan peran LPB MUI di masyarakat melalui mahasiswa, ” pungkasnya. (Sadam/Azhar)