JAKARTA – Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur menelan ratusan korban jiwa paska digelarnya pertandingan sepak bola antara Arema FCVs Persebaya Surabaya. Ribuan suporter Arema masuk ke lapangan usai klubnya dikalahkan Persebaya 3-2.
Akibat kerusuhan, ratusan orang dinyatakan meninggal dunia, dan puluhan orang harus menjalani perawatan medis. Dua orang korban meninggal adalah anggota polisi.
Menanggapi kerusuhan yang terjadi, Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh mengingatkan agar hak– hak jenazah korban kerusuhan Stadion Kanjuruhan segera dilaksanakan, (02/10/2022).
“MUI mengajak semua pihak, terutama Ormas Islam untuk bahu,-membahu memberikan pertolongan untuk penanganan jenazah yang sebaik–baiknya dan agar hak–hak jenazah segera ditunaikan sesuai ketentuan keagamaan. Bagi jenazah yang belum teridentifikasi agar segera ditangani secara syari,” ujar Kiai Niam yang saat ini berada di Makkah, Arab Saudi.
Kerusuhan terjadi setelah wasit meniupkan peluit sebagai tanda berakhirnya pertandingan tersebut. Kedua supporter turun ke lapangan pertandingan dan gas air mata pun dilontarkan untuk menghalau masa. Akan tetapi kerusuhan tak terelakkan dan semakin pecah hingga memakan ratusan korban jiwa. Menurut kabar terakhir, sekitar 130 orang gugur dalam tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut.
Terkait ratusan jenazah korban tragedi Kanjuruhan, ia berharap agar kasus ini mendapatkan penanganan lebih lanjut. Seluruh pihak yang terlibat diharapkan mampu segera menangani dan menuntaskan permasalahan ini, agar olahraga sepak bola kembali pada khittanya.
“Sangat perlu adanya penanganan lebih lanjut untuk menuntaskan masalah ini. Kami juga sudah berkoordinasi dengan MUI daerah untuk mengonsolidasian dan memberi dukungan dalam penanganan korban. MUI mengajak semua pihak untuk memberian dukungan dan pertolongan bagi penanganan korban yang masih hidup untuk segera diselamatkan dan ditangani sebaik-baiknya,” pungkasnya.
(Dhea Oktaviana/Angga)