BANDUNG— Ketua MUI Bidang Seni dan Budaya, KH Jeje Zainuddin terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) periode 2022-2027. Beliau terpilih berdasarkan hasil musyawarah Muktamar PERSIS Ke-XVI yang dibacakan pukul 06.45 di Hotel Sutan Raja, Bandung, Senin (26/09).
“Musyawarah memutuskan, dan menetapkan Jeje Zaenudin sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam masa jihad 2022-2027,” ujar Ketua Presidium Pemilihan Ketua Umum, Muhammad Yamin, dikutip dari laman resmi Persis.co.id.
Kiai Jeje Zaenudin memperoleh mayoritas suara sebanyak 337 suara dari total 449 pemilih. Proses pemilihan berlangsung sejak Ahad (25/09) malam sampai Senin (26/09) pagi.
Pasca terpilih sebagai Ketua Umum, Kiai Jeje menyampaikan khutbah ta’aruf pada penutupan Muktamar PP PERSIS. Dia menyampaikan akan totalitas dalam melaksanakan amanah yang diberikan kepadanya.
“Saya harus menunaikan harapan besar ini dengan kekuatan totalitas yang saya miliki demi Allah SWT. Insyaallah saya akan mewujudkan kepemimpinan ini dengan apa yang saya miliki, saya mampu, dengan segala waktu dan kehidupan saya, ” ujarnya di harapan para peserta muktamar PERSIS.
Dia juga menegaskan bahwa dirinya akan memimpin dengan kepemimpinan yang diajarkan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dia ingin membangun kepemimpinan berfondasi pelayanan umat bukan ingin dilayani umat.
“Imamul qoum, khodimuhum, pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka, ” ungkapnya.
Kiai Jeje merupakan Ketua MUI Bidang Seni dan Budaya Islam yang terpilih sejak 2020 ketika Musyawarah Nasional (Munas) MUI di Jakarta. Selama menjadi Ketua MUI, Kiai Jeje beberapa kali memimpin kegiatan-kegiatan besar di MUI. Beliau juga termasuk Dewan Pimpinan MUI yang hampir tidak pernah absen dalam Rapat Dewan Pimpinan MUI setiap hari Selasa.
Pada periode 2015-2020, saat masih menjadi Wakil Ketua Umum PP PERSIS, Kiai Jeje juga aktif mengikuti rapat pleno Dewan Pertimbangan (WANTIM) MUI yang saat itu dipimpin Prof Din Syamsuddin.
Kiai Jeje termasuk peserta yang aktif menyuarakan masukannya di hadapan para peserta rapat pleno wantim dari berbagai pimpinan ormas Islam. Apa yang disampaikan Kiai Jeje juga termasuk berbobot dan memiliki dasar pemikiran kokoh. (Azhar)