JAKARTA— Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme Majelis Ulama Indonesia (BPET-MUI) menggelar Ngaji Kebangsaan dengan tajuk “Optimalisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstremisme dan Terorisme” di Pesantren Motivasi Indonesia, Burangken, Setu, Bekasi, pada Rabu (21/9/22).
Hadir dalam acara tersebut, Muhammad Syauqillah selaku Ketua BPET MUI, Komjen Pol Boy Rafli Amar selaku Kepala BNPT RI, Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid selaku Direktur Pencegahan BNPT, Sholahuddin, selaku Peneliti Terorisme UI, dan lainnya.
Ketua BPET MUI, Muhammad Syauqillah mengatakan, acara Ngaji Kebangsaan di Pesantren Motivasi Indonesia, Bekasi ini adalah kali ketiga setelah di DKI Jakarta dan di Kabupaten Bogor.
“Di DKI Jakarta, kami mengundang seluruh kotamadya dan kabupaten, 5 kotamadya dan satu kabupaten, Kepulauan Seribu. Di Kabupaten Bogor, Sentul, kami mengundang MUI Kota Bekasi, MUI Kota Depok, MUI Kabupaten Bogor, MUI Kota Bogor. Dan sekarang alhamdulillah kita bisa gelar acara ini kali ketiga, nanti kita akan geser ke Tangerang,”ujarnya.
Untuk ngaji kebangsaan ini, kata dia, BPET sengaja mengundang MUI-MUI kecamatan. Hal ini dikarenakan MUI di level yang paling bawah lah yang bersentuhan langsung dengan persoalan-persoalan kebangsaan di akar rumput.
“Kalau BPET di pusat, ya hanya levelnya kebijakan saja kadang, tapi MUI di kecamatan itu adalah ujung tombak MUI di level Nasional,” papar dia.
Oleh karenanya, lanjut Syauqillah, BPET sengaja mengundang seluruh MUI kecamatan di Jabodetabek. Alasannya karena Bekasi merupakan salah satu daerah yang menjadi salah satu asal mula aksi kegiatan terorisme.
“Kalau di Bogor argumentasinya adalah setiap aksi terorisme pasti ada jaringan Bogor. Mengapa di DKI, sasaran target aksi terorisme selalu di DKI Jakarta, entah itu Jakarta Pusat entah itu di Jakarta yang lainnya. Siapa yang pasok? Itu tadi Bogor dan Bekasi salah satunya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Syauqillah juga menyampaikan bahwa merupakan tugas kita bersama bersama (MUI), untuk menularkan energi Islam Wasathiyah kepada jamaah di akar rumput alias di daerah.
“Kami yakin MUI sudah pada garis Islam wasathiyah, tapi bagaimana energi Islam wasathiyah itu ditularkan ke jamaah di akar rumput, itulah tugas kita bersama,” ujarnya.
Syauqillah membeberkan bahwa sebelumnya BPET menggelar Ngaji Kebangsaan di Walikota Jakarta Barat yang merupakan stakeholder pemerintah.
Kali ini digelar di pondok pesantren yang merupakan pilar pendidikan Islam di Indonesia.
“Jadi kami juga berupaya untuk melibatkan seluruh stakeholder yang ada di Republik tercinta ini,” imbuhnya.
Terakhir, Ketua BPET MUI ini menyampaikan bahwa teman-teman di BPET adalah parak akvitis anti-terorisme yang sudah malang melintang dalam menangani ekstremisme dan terorisme.
“Dan kami mendapatkan mandat dari para ulama untuk menggawangi penanggulangan ekstremisme dan terorisme di bawah wadah Majelis Ulama Indonesia,” kata dia. (Shafira Amalia, ed: Nashih)