KAZAN–Ketua MUI Bidang Fatwa KH Asrorun Niam Sholeh menghadiri Kazan Global Youth Summit 2022 di Kota Kazan, Republik Tatartasan, Rusia.
Pada kesempatan ini, Kiai Niam menyampaikan komitmen Islam terhadap perdamaian, di tengah realitas konfik di beberapa negara Islam.
Kiai Niam menjelaskan, agama Islam pada dasarnya adalah agama yang damai. Karena Islam berasal dari akar kata salam yang artinya damai.
“Inti dari Islam kita adalah perdamaian. Hal ini sejalan dengan hadits nabi seorang Muslim adalah yang memberi rasa aman dan damai bagi orang lain dengan lisan dan perbuatan,” kata kiai Niam dalam keterangan yang diterima MUIDigital, Senin (29/8/2022).
Pada kegiatan yang berlangsung pada 27-30 Agustus ini, Kiai Niam memperoleh kesempatan menyampaikan pidato bersama dengan Menteri Pemuda Kamerun Foutsou Monouna, Spesial Asisten Perdana Menteri Pakistan Urusan Kepemudaan Shaza Fatima Khawaja dan Presiden ICWY Taha Ayhan.
Kiai Niam yang juga Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora ini menuturkan, perlu adanya revitalisasi komitmen damai dan menjadi kesadaran kolektif, terutama bagi anak muda.
Kiai Niam juga menyampaikan peran kepemudaan dalam membangun harmoni dan kerja sama untuk perdamaian dunia.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Nahdlah ini pun mengapresiasi pertemuan ini sebagai upaya meningkatkan kerja sama dan saling menguatkan antar negara Islam.
“Kazan Global Youth Summit merupakan acara penting untuk menunjukkan peran dunia Islam, khususnya peran strategis pemuda di dunia Islam dalam menyampaikan pesan perdamaian dan harmoni,” ungkapnya.
Apalagi, jelas Kiai Niam, di tengah situasi konflik di belahan dunia yang diakibatkan oleh konflik berdasarkan etnis, agama, budaya, sosial, ekonomi, identitas politik, hingga konflik antar peradaban.
Lebih lanjut, Kiai Niam menyampaikan bahwa Indonesia akan menjadi Presidensi G20 di tahun ini, yang didalamnya ada anggota OIC yakni Indonesia, Arab Saudi dan Turki.
“Di dalam G20 ada salah satu engagement group yang khusus membahas kepemudaan yaitu Youth20. Dalam kesempatan ini saya mengajak salah satu Co-chair Y20 Indonesia kesini, Budi Sugandi sebagai bagian dari representative pemuda,” ujarnya.
Kiai Niam mengungkapkan, mereka telah melakukan Summit pada bulan Juli lalu dengan membahas empat isu prioritas.
Keempat isu prioritas tersebut yakni Youth Employment, Digital Transformation, Sustainable and _Livable Planet, and _Diversity and Inclusion.
“Harapannya rekomendasi Y20 menjadi solusi konkret bagi permasalahan yang dihadapi para pemuda di seluruh dunia,” jelasnya.
Lebih lanjut, Katib Syuriah PBNU ini juga menyampaikan terkait keberagaman dan contoh baik dari penerapan Bhineka Tunggal Ika di Indonesia, dan pentingnya meningkatkan kerja sama antar pemuda di negara-negara OKI.
Selain itu, menurut Kiai Niam, sangat penting untuk membangun jembatan komunikasi, pemahaman, rasa hormat, dan kolaborasi yang saling mendukung dan memperkuat untuk mewujudkan tatanan dunia yang lebih damai dan berkeadilan.
Sebagai informasi, kegiatan ini merupakan kegiatan kepemudaan akbar yang mengiringi terpilihnya Kazan sebagai OIC Youth Capital 2022, diikuti oleh 46 negara yang merupakan utusan dari unsur kementerian yang menangani kepemudaan dan unsur pemuda.
Hadir dalam pembukaan tersebut Wakil Perdana Menteri Tatarstan Leyla Fazleyeva, Menteri Urusan Pemuda Republik Tatarstan Timur Suleymanov, Presiden ICYF Taha Ayhan, Wakil Presiden OIC Youth Hazimeh Mohammad.
Duta Perdamaian ICESCO Youth Faiza Fahmida, Presiden World Ethnosport Confederation Bilal Erdogan yang juga Putra Presiden Turki Erdogan, dan beberapa Menteri Pemuda yang mewakili negaranya, di antaranya Aljazair, Iran, Kamerun, Uni Emirat Arab, Pakistan, Iraq, Turki, Banglades, Mozambik, Kyrgistan, dan Lebanon.
(Sadam Al-Ghifari/Angga)