JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, Erick Tohir, terus optimistis Indonesia bisa mencapai proyeksi keemasannya di tahun 2045 dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia. Dan hal itu tentu tidak terlepas dari kontribusi industri halal Indonesia.
Sebagaimana disampaikan dalam acara Kongres Halal Internasional di Bangka Belitung (15/6/2022), Erick Tohir terus mengawal dan mendukung adanya usaha dan progresivitas yang terus dikembangkan di sektor industri halal.
“Tentu dukungan saya selalu mengiringi setiap proses dan progres dari upaya pengembangan industri halal Indonesia,” kata dia sebagaimana dikutip dari TVMUI (15/06).
Namun, populasi umat Muslim Indonesia yang menyentuh 86% dengan peningkatan kualitas umat yang diproyeksikan tiga tahun ke depan, serta potensi sektoral industri halal yang besar, menurut Erick Tohir, masih belum dioptimalkan dengan baik.
Faktanya, Indonesia masih kalah dengan negara-negara lain, seperti Amerika, Brazil dan Argentina dalam hal produksi dan ekspor produk halal dalam negerim. “Kita tidak ingin Indonesia hanya menjadi market bagi pasar dunia,” lanjut dia.
Kondisi itu harus direfleksikan untuk kepentingan umat, terutama Muslim, sebagai penyumbang populasi umat Islam terbesar di dunia. Populasi umat yang besar, kata dia, harus sejalan dengan peningkatan produksi dan ekspor produk halal.
Pihak BUMN sendiri sudah membangun ekosistem ekonomi syariah dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk menopang layanan keuangan serta program integritas ekonomi umat untuk pemerataan ekonomi.
“Kami sudah arahkan pada sektor riil, wisata, rekreasi, digitalisasi hingga pemberdayaan ekonomi masjid dan pesantren. Hal itu dilakukan untuk menghidupkan potensi ekonomi umat,” ungkap Erick Tohir.
(A. Fahrur Rozi/Fakhruddin)