BANGKA BELITUNG—Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin mendorong agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen terbesar halal dunia yang mencapai 10 persen, melainkan menjadi produsen halal di dunia. Kiai Maruf juga menyampaikan bahwa tren ekonomi dan keuangan syariah global semakin berkembang. Hal ini didorong oleh laju pertumbuhan Muslim dunia yang meningkat dan diiringi oleh pola pikir konsumen.
Kiai Maruf menjelaskan, pola pikir konsumen yang berubah ini karena konsumen sekarang ini kebutuhannya hanya untuk mengonsumsi makanan yang sesuai dengan syariat agama, etika, berkualitas tinggi dan aman.
Bahkan, kata kiai Maruf, kebutuhan tersebut tidak hanya dirasakan oleh umat Muslim, tetapi juga oleh umat non Muslim, bahkan negara yang mayoritas bukan mayoritas umat Muslim. ‘’Hal ini menjadikan produk halal dan ekonomi syariah bersifat inklusif, tidak diperuntukan hanya pemeluk agama Islam saja, tetapi dibutuhkan beragam kalangan,’’ kata Wapres saat membuka kegiatan Kongres Halal Internasional (KHI) MUI 2022, di Bangka Belitung, Selasa (14/6/2022).
Pada kesempatan ini, atas nama Pemerintah, kiai Maruf juga menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi kepada MUI sebagai pelopor sertifikasi halal yang sudah lebih dari 30 tahun. ‘’Standar halal MUI sudah menjadi standar global, sudah memperoleh pengakuan dimana-mana dan ada perwakilan MUI di Australia, Korea, Taiwan. Ini merupakan sebuah rintisan atau inisiatif yang luar biasa dan mempunyai nilai yang tinggi disisi Allah SWT,’’ ungkapnya.
Kiai Maruf menyampaikan pesan Rasulullah SAW mengatakan, barang siapa yang memulai dan memulai inisiatif untuk melakukan suatu hal yang baik dan diikuti. Maka dia akan mendapatkan pahala yang tidak akan berhenti sampai hari kiamat. ‘’Itu partisipasi MUI yang sudah ditunjukkan.
Oleh karena itu, ini harus diteruskan karena selama ini Indonesia hanya menjadi pusat sertifikasi halal. Tapi produsen halal bukan Indonesia. Bahkan negara-negara yang mayoritas justru non Muslim,’’ tegasnya. (Sadam Al-Ghifari/Fakhruddin)