JAKARTA – Menyambut datangnya Bulan Ramadhan 1443 H/2022 M, Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama dengan Ormas Islam Tingkat Pusat, menyampaikan 5 hal seruan dalam rangka memuliakan bulan suci ramadhan.
Ini lima seruan lengkap untuk umat Islam:
- Menyerukan kepada segenap Ummat Islam agar memasuki Ramadhan dengan penuh keimanan, senantiasa mengharap Ridha Allah SWT dalam suasana hati yang sejuk, tenang dan damai serta mengembangkan sikap toleran (tasamuh) dalam menjalankan agama, tidak terjebak pada pertentangan dan perselisihan, termasuk perbedaan faham keagamaan serta menghindari diri dari perbuatan yang sia-sia (tabdzir) dan pemborosan/konsumtif (israaf) yang mendatangkan kemudharatan bagi diri sendiri dan orang lain.
- Awal Ramadhan tahun 1443 H. diprediksi akan terjadi perbedaan di kalangan umat Islam disebabkan posisi hilal pada awal Ramadhan kurang dari 2 derajat. Bahkan untuk Wilayah Tengah dan Timur Indonesia masih dibawah ufuk. Oleh karena itu, MUI menyerukan kepada seluruh kaum Muslimin untuk saling menghormati perbedaan awal waktu Ramadhan tersebut, dengan tetap menjunjung tinggi semangat ukhuwah Islamiyah.
Umat Islam diharapkan mengikuti pengumuman resmi Pemerintah, baik untuk awal Ramadhan maupun awal Syawal, untuk kebersamaan (hukmul hakim ilzam wa yarfa’ul khilaf/keputusan pemerintah mengikat dan meniadakan perbedaan).
- Mengajak seluruh Organisasi/Lembaga Islam, khususnya lembaga pendidikan, untuk mengisi bulan Ramadhan agar lebih bermakna dengan melakukan pengayaan nilai dan khazanah Ramadhan sebagai bulan penuh berkah (syahr al mubarak), bulan pendidikan dan pelatihan (tarbiyah dan riyadlah), dengan menyelenggarakan berbagai program keutamaan untuk keluarga, remaja dan anak-anak, seperti tadarus al Qur’an, pesantren kilat Ramadhan, kursus keagamaan dan lain sebagainya dengan tetap memperhatikan rambu-rambu protokol kesehatan.
- Bulan Ramadhan adalah juga bulan amal. Oleh karena itu, dihimbau kepada para aghniya untuk meningkatkan amal shaleh dengan membantu kaum dhuafa melalui penyaluran zakat, infaq, shadaqah dan amal sosial lainnya.
Dalam rangka menggelorakan amal sosial tersebut, MUI menghimbau kepada BUMN dan Swasta, baik Nasional maupun Asing, untuk merealisasikan tanggungjawab sosialnya (CSR/Corporate Social Responsibility) agar terbangun tata sosial kehidupan masyarakat yang harmonis, sebagai refleksi rasa kasih sayang antar sesama (ruhama u bainahum) dan sikap saling tolong menolong dalam kebajikan dan taqwa (at ta’awun ‘ala al birri wa at taqwa) serta dalam upaya meringankan beban masyarakat yang masih terdampak akibat pandemi Covid 19 dengan menggelorakan semangat kedermawanan sosial menuju tatanan masyarakat bangsa yang berkesejahteraan.
- MUI menyampaikan apresiasi kepada stasiun televisi dan radio yang mengisi siaran Ramadhan dengan berbagai acara/siaran yang sejalan dengan nilai-nilai akhlakul karimah sehingga tercipta situasi Ramadhan yang khusyu’ dan hidmat. Namun demikian, MUI tetap mengharapkan agar berbagai media (TV, Radio, Media Cetak maupun Media Sosial) tidak menyiarkan tayangan yang bertentangan dengan dengan nilai-nilai agama, etika, dan akhlakul karimah.
Lima seruan tadi merupakan tausyiah tertulis dari pihak Pimpinan Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dengan resmi untuk disampaikan kepada seluruh masyarakat muslim di Indonesia dalam rangka menumbuhkan spirit amaliyah dan terselenggaranya program positif selama bulan Ramadhan 1443 H/2022 M.
Ditandatangani secara resmi oleh Ketua dan Sekretaris Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI, Buya Adnan Harahap dan Saiful Bahri, pada Minggu (03/04/2022).
(A. Fahrur Rozi/Angga)