JAKARTA–Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia (HLNKI-MUI) bersama Organisasi Ulama Ukraina menyepakati kerja sama untuk konsep Islam Rahmatan Lil Alamin. Salah satu tujuanya untuk menciptakan perdamaian dunia.
Kesepakatan ini disepakati dalam webinar Dialog Internasional dengan Forum Ulama Ukraina yang bertajuk: Mengenal Lembaga Ulama di Ukraina dan Kiprahnya, yang digelar secara virtual, Selasa (22/2).
Wakil Ketua Umum MUI, KH Marsudi Syuhud mengatakan, kegiatan forum dialog Internasional dengan lembaga keulamaan sejenis, yang diinisiasi oleh komisi HLNKI MUI, merupakan langkah maju dan kerja besar untuk menampilkan MUI sebagai organisasi keulamaan bereputasi di tingkat Internasional.
Selain itu, ia juga berpesan agar menyikapi setiap perbedaan secara bijak dan toleran. “Sehingga, perbedaan tersebut dapat menjadi energi persatuan untuk membangun Negara dan bangsa,” ujarnya saat menyampaikan sambutan untuk membuka acara.
Kegiatan ini, selain bertujuan untuk menyepakati konsep Islam Rahmatan Lil Alamin juga bertujuan untuk mendiskusikan peran strategis ulama dalam meningkatkan kualitas hidup umat Islam di dunia, baik sebagai minoritas maupun mayoritas, dan menjajaki kemungkinan kerja sama antara MUI dan organisasi ulama sejenis di Ukraina, khususnya dalam upaya peningkatan kualitas kader ulama dan pengarusutamaan moderasi beragama.
Duta Besar Ukraina untuk RI, Dr Vasyl Hanianin mengungkapkan bahwa pertemuan ini merupakan salah satu misi besarnya untuk menjadi jembatan antar umat Islam Indonesia sebagai komunitas Muslim di dunia dengan 2% minoritas Muslim di Ukraina.
Vasyl Hanianin berharap, kerja sama MUI dengan Forum Ulama Ukraina dapat menciptakan kebahagian umat Islam khususnya, dan umat manusia pada umumnya.
“Kebahagian tersebut dapat dirasakan manakala mereka hidup dalam damai dan menikmati kemerdekaan,” sambungnya.
Sementara itu, dalam kesempatan ini, Ketua Komisi HLNKI MUI Bunyan Saptomo memperkenalkan MUI sebagai mitra pemerintah, dan pelindung umat.
Bunyan berharap agar pengalaman MUI di Indonesia dapat ditiru oleh Ukraina dengan membentuk wadah tunggal ulama, serta dari forum ini dapat menyepakati pernyataan bersama dan kesepakatan untuk menjajaki kerja sama antara kedua belah pihak.
Kegiatan yang dihadiri oleh 40 perwakilan MUI pusat dan daerah, dan 10 orang ulama dari Ukraina.
Tiga ulama Ukraina yaitu imam umat Islam kota Zaporizhya dan wakil mufti, Sheikh Muhammad Mamutov, presiden kongres umat Islam Ukraina dan anggota dewan fatwa dan penelitian Ukraina, Sheikh Arifov Seyran, dan imam pusat kebudayaan Islam Kiev dan anggota fatwa dan penelitian Ukraina, Sheik Haidar Alhaj, menyambut baik upaya membuka peluang kerja sama.
Setidaknya ada lima peluang kerja sama yaitu penguatan sumber daya Muslim, pengembangan dakwah dan pendidikan Islam yang rahmatan lil alamin, peningkatan peran ulama Islam dalam menciptakan perdamaian dunia dan harmoni, sinergi lembaga ulama dalam berbagai kegiatan yang bersifat keagamaan, akademik-ilmiah dan sosial budaya, serta pertukaran ulama dan dai moderasi beragama.
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan dakwah Islam di Ukraina. Sejauh ini di Ukraina telah memiliki 3 masjid, 13 pusat kebudayaan, dan 3 sekolah Islam, serta 25 halawah pengajaran al-Quran yang tersebar di beberapa kota.
(Sadam Al-Ghifari/Fakhruddin)